Valentine's Day Arrow Through The Heart
Selamat Datang Di Web Support Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur | Untuk Informasi Pelayanan Desa Jajag Silahkan Hubungi 0853-3652-5825 (Candra) | Untuk Whatsapp Silahkan Klik "E-DESA" Dan Pilih "Pelayanan Masyarakat Desa" Atau Langsung Dibawah Halaman klik "Pelayanan Masyarakat Via Whatsapp" | TERIMA KASIH | -Informasi- |

Translate

26 Juli 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 7/26/2023 08:44:00 AM

 


Dalam rangka memperkuat peran pemerintahan Desa, terutama perencanaan pembangunan Desa, Ditjen Bina Pemdes Kemendagri mengadakan Uji Petik Penyusunan Produk Hukum Bidang Pemerintahan Desa dengan merevisi Permendagri No. 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa. Acara ini dilaksanakan di Hotel Mercure Supratman, Bandung, pada 20-22 Juli 2023.

Kegiatan ini bertujuan untuk membahas dan menyamakan persepsi serta menggali masukan substansi mengenai rancangan Permendagri tentang Perencanaan Pembangunan Desa.

Sekretaris Ditjen Bina Pemdes, Paudah, menjelaskan bahwa revisi dilakukan untuk menyelaraskan Permendagri No. 114 Tahun 2014 dengan peraturan terkait lainnya, seperti Permendagri No. 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan Permendagri No. 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa.

Revisi ini diharapkan dapat meningkatkan panduan perencanaan pembangunan desa dengan memasukkan empat bidang kegiatan yang harus direncanakan dan dianggarkan oleh pemerintah desa dalam dokumen perencanaan, yaitu pengelolaan keuangan desa, kewenangan desa, profil desa dan kelurahan, serta pemanfaatan potensi desa.

Proses revisi ini melibatkan narasumber dari berbagai unsur, termasuk akademisi dan pemerintah desa. Revisi Permendagri No. 114 juga dilaksanakan sesuai dengan amanat Perpres No. 114 Tahun 2021, sekaligus memperkuat peran Kemendagri khususnya Ditjen Bina Pemdes sebagai domain pembina Pemerintah Desa dalam penyusunan perencanaan pembangunan desa.

Diharapkan revisi ini dapat memberikan panduan komprehensif bagi desa dalam melakukan perencanaan yang lebih baik dan partisipatif untuk mencapai tujuan pembangunan desa melalui pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa secara optimal.

18 Juli 2023

11 Juli 2023

06 Juli 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 7/06/2023 03:08:00 PM

 

BANYUWANGI – Mengawali Banyuwangi Ethno Carrnival (BEC) 2023, Pemkab Banyuwangi menggelar peragaan busana “Ethno Wear” di kawasan Lorong Bambu, Gedung Seni Budaya (Gesibu) Blambangan, Rabu (5/7/2023). Ajang ini merupakan wadah kreativitas anak muda Banyuwangi yang memiliki passion di bidang fesyen.

Puluhan model mulai anak-anak hingga dewasa belenggak-lenggok di jalanan Lorong Bambu. Mereka memeragakan kostum kontemporer hasil kreasi mereka yang memvisualisasikan tema besar BEC, “The Magic of Ijen Geopark”. Ada yang mengusung tema Kawah Ijen, pantai Parang Ireng, Sukamade, serta Alas Purwo.

Para model dari anak-anak hinga kategori dewasa berjalan dengan membawakan kostum ala karnaval di sepanjang jalanan Lorong Bambu. Aksi mereka mendapat banyak pujian dari pengunjung yang sengaja datang menonton keunikan kostum mereka.

“Amazing. Tontonan yang mengasyikkan, melihat bagaimana mengenakan kostum yang unik tapi menawan. Dan menariknya, mereka membawakan ini dengan mengangkat kekhasan Banyuwangi,” kata Elias, wisatawan asal Jerman yang sengaja menonton defile busana ini sebelum mendaki Gunung Ijen.   

“Saya suka sekali. Apalagi parade yang ditampilkan anak-anak, mereka tampil percaya diri,” kata Ellie, wisatawan dari Inggris yang terlihat asyik mendokumentasikan aksi-aksi peserta Ethno Wear.

Ethno Wear adalah rangkaian dari parade busana etnik kontemporer Banyuwangi Ethno Carnival yang tahun ini mengusung spirit The Magic of Ijen Geopark. Sebuah tema yang diangkat atas penetapan Ijen Geopark sebagai bagian dari jaringan geopark dunia oleh Dewan Eksekutif UNESCO Global Geopark (UGG) di Paris, Perancis, 24 Mei 2023.

Sebagai bentuk kebanggaan atas pengakuan dunia pada Banyuwangi itu, BEC kali ini akan digelar selama sepekan. Rangkaian acara berlangsung mulai 5-9 Juli 2023, yang dipuncaki dengan Parade Karnaval BEC pada Sabtu, 8 Juli 2023. Rangkaian BEC akan dipusatkan di seputar Taman Blambangan.

Saat Ethno Wear digelar, para model tersebut mengenakan busana hasil kreasi sendiri maupun hasil kolaborasi dengan desainer lokal. Busana yang mereka kenakan layaknya bisana karnval, dipenuhi dengan ornamen yang menampilkan tema yang mereka bawakan.

Ada yang mengenakan headpiece menyerupai ekor burung merak menggambarkan fauna yang ada di Alas Purwo, ada yang berhias anak penyu (tukik) mewakili Pantai Sukamade yang merupakan lokasi penyu bertelur, tanduk rusa, hingga kobaran api yang melambangkan blue fire Kawah Ijen.

“Ini adalah salah satu cara untuk menyediakan wadah berkreasi bagi anak-anak muda, khususnya yang memiliki passion di bidang fesyen,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang ikut menyaksikan kegiatan ini.

“Di sini anak-anak muda bisa berkreasi, menuangkan ide-idenya menjadi sebuah kostum yang menarik. Kami yakin dengan terus menggelar ajang semacam ini, akan mampu memunculkan bibit-bibit desainer potensial daerah,” imbuhnya.

Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Ahmad Choliqul Ridho, mengatakan, Ethno Wear digelar untuk mewadahi komunitas anak-anak muda yang rutin menggelar fashion show di Taman Blambangan. 

"Di Taman Blambangan ada komunitas anak muda yang rutin menghelar fashion show tiap akhir pekan. Ethno Wear ini untuk mewadahi kreativitas mereka," kata Ridho.

Rangkaian BEC diawali parade Ethno Wear (5/7), Geopark Expo (7-8 Juli), muhibah budaya (7 Juli), dipuncaki parade kostum karnaval BEC (8/7), ditutup dengan awarding pemenang BEC (9 Juli).

01 Juli 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 7/01/2023 02:59:00 PM


BANYUWANGI – Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) sebagai sebuah pagelaran fashion carnaval yang masuk dalam Kalender Event Nusantara (KEN) itu, seolah tak pernah kehabisan ide. Setiap tahunnya senantiasa mengeksplorasi kekayaan budaya dan alam bumi Blambangan. Tahun ini, pagelaran tersebut akan dihelat pekan depan, 4 – 9 Juli, dengan puncak karnaval pada Sabtu, 8 Juli 2023.

Pada tahun ini, event yang pertama kali digelar pada 2011 tersebut mengusung spirit The Magic of Ijen Geopark. Sebuah tema yang diangkat atas penetapan Ijen Geopark sebagai bagian dari jaringan geopark dunia oleh Dewan Eksekutif UNESCO Global Geopark (UGG) di Paris, Perancis, 24 Mei 2023.

“Sengaja dipilih tema ini sebagai ungkapan rasa bangga masyarakat Banyuwangi atas ditetapkannya Ijen Geopark sebagai anggota Jaringan Geopark Dunia/ Unesco Global Geopark (UGG). Lewat BEC, kita tunjukkan keindahan Ijen Geopark Banyuwangi kepada khalayak luas,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Sabtu (1/7/2023).

Dengan upaya tersebut, Ipuk berharap, akan semakin menggaungkan keindahan dan keluhuran Banyuwangi di tingkat dunia. “Semoga semakin banyak wisatawan mancanegara yang datang sehingga dapat menggerakkan ekonomi masyarakat. Kesejahteraan pun akan terwujud,” ungkapnya.

Tidak tanggung-tanggung. Sebagai bentuk kebanggaan atas pengakuan dunia pada Banyuwangi itu, BEC kali ini akan digelar selama sepekan. Rangkaian acara akan berlangsung pada 4-9 Juli 2023, yang dipuncaki dengan Parade Karnaval BEC pada Sabtu, 8 Juli 2023. Rangkaian BEC akan dipusatkan di seputar Taman Blambangan.

Selama sepekan itu, akan dieksplorasi berbagai situs yang terangkum dalam Ijen Geopark tersebut. Kawasan Ijen Geopark sendiri tak hanya berkutat kepada keindahan gunung Ijen dan kawah birunya yang mempesona. Namun, juga bentang alam dan kekayaan budaya yang membentang di sekitar gunung berapi yang dikenal dengan api birunya itu.

“Ada tujuh situs dari Ijen Geopark yang menginspirasi sub tema BEC tahun ini,” ungkap Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Ahmad Choliqul Ridho.

Selain gunung Ijen sendiri, tujuh situs pendukungnya akan dieksplorasi. Mulai dari pantai Sembulungan, pantai Parang Ireng, pantai Sukamade, sampai pantai Pulau Merah.  Adapula air terjun Lider dan kawasan Taman Nasional Alas Purwo.

“Beragam inspirasi itu nanti akan dituangkan dalam bentuk desain kostum karnaval yang mempesona. Sebuah karnaval yang layak ditunggu,” ungkap Ridho.

Lebih jauh, Ridho menambahkan, selain peragaan kostum yang diselenggarakan pada puncak acara (8/7/2023), BEC juga akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lain selama beberapa hari sebelumnya. Di antaranya pameran karya geopark nasional, dilanjutkan parade ethno wear, musyawarah nasional (munas) badan pengelola geopark se-Indonesia, serta awarding dan konser musik.

“Pastikan anda untuk menyaksikan kemegahan BEC 2023 kali ini. Akan lebih lama dan lebih seru lagi,” pungkas Ridho. (*)