Valentine's Day Arrow Through The Heart
Selamat Datang Di Web Support Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur | Untuk Informasi Pelayanan Desa Jajag Silahkan Hubungi 0853-3652-5825 (Candra) | Untuk Whatsapp Silahkan Klik "E-DESA" Dan Pilih "Pelayanan Masyarakat Desa" Atau Langsung Dibawah Halaman klik "Pelayanan Masyarakat Via Whatsapp" | TERIMA KASIH | -Informasi- |

Translate

24 April 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 4/24/2023 05:30:00 PM

 

SABAR: Penjual batik Pekalongan di Pasar Jajag, Kecamatan Gambiran menunggu pembeli yang datang, Rabu (19/4). (Lugas Rumpakaadi/Radar Genteng)

GAMBIRAN, Jawa Pos Radar Genteng – Penjual pakaian di Pasar Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, pada Lebaran kali ini tampaknya kurang beruntung. Penjualannya mengalami penurunan, Rabu (19/4). Tapi, itu tidak menurunkan semangat para pedagang.

 

Salah satu penjual pakaian, Faridah, 56, warga Dusun Petahunan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran mengaku menjelang Hari Raya Idul Fitri jumlah pembelinya menurun. “Turun dibandingkan di luar Ramadan,” ungkapnya.

 

Dalam sehari, terang dia, pembeli yang mampir ke tokonya bisa dihitung jari. Lima hingga tujuh orang yang mampir, sudah bisa jadi tambahan pemasukan bagi perempuan kelahiran Padang, Sumatera Barat itu. “Kadang ada tiga, kadang lima, kadang tujuh orang. Mendekati Lebaran jarang ada yang beli,” katanya.

 

Pakaian yang dijual Faridah memang bukan busana yang umum dipakai saat Lebaran. Sehingga, nenek yang sudah punya 15 cucu itu memaklumi jika penjualannya menurun. “Yang saya jual ini batik khas Pekalongan,” cetusnya.

 

Batik motif Pekalongan yang dijual, lanjut dia, dibeli langsung dari daerah asalnya. Pakaian tersebut dijual dengan harga Rp 80 ribu hingga Rp 150 ribu per potong tergantung motif dan bahannya. “Pembeli biasanya tertarik mampir karena penasaran dengan batik Pekalongan di Banyuwangi,” ujarnya.

 

Meski batik dagangannya turun pembeli, Faridah masih akan terus membuka lapaknya hingga Hari Raya Idul Fitri. “Barangkali ada pemudik atau orang Banyuwangi yang butuh beli batik, masih saya layani,” tuturnya.

 

Letak lapak Faridah yang tidak jauh dari Pos Pengamanan Mudik di Desa Jajag rupanya mendatangkan rezeki. Salah satu pemudik, Purwa Irawan, 35, menyempatkan mampir ke toko batik itu. “Kaget, ada yang jual batik Pekalongan sampai Banyuwangi,” ujarnya.

 

Purwa mengaku Banyuwangi punya motif batik sendiri. Sehingga agak sulit menemukan batik motif lain. “Ini mumpung ada yang jual, saya beli untuk teman kantor,” kata pria yang mengaku berangkat mudik dari Kota Surabaya itu.(gas/abi)

Editor: Agus Baihaqi