Valentine's Day Arrow Through The Heart
Selamat Datang Di Web Support Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur | Untuk Informasi Pelayanan Desa Jajag Silahkan Hubungi 0853-3652-5825 (Candra) | Untuk Whatsapp Silahkan Klik "E-DESA" Dan Pilih "Pelayanan Masyarakat Desa" Atau Langsung Dibawah Halaman klik "Pelayanan Masyarakat Via Whatsapp" | TERIMA KASIH | -Informasi- |

Translate

20 September 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/20/2023 03:00:00 PM

Di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terselenggara program pemberdayaan masyarakat berfokus pada pengembangan keterampilan SDM. Salah satu aspek penting dari program ini adalah pelatihan bagi warga dalam seni membuat kerajinan anyaman menggunakan bahan bambu serta kerajinan dari paralon pipa.

Pelatihan pembuatan kerajinan anyaman bambu dan paralon pipa diadakan di pendopo Desa Jajag. Pada pelatihan anyaman bambu, diikuti oleh 20 peserta, terdiri dari 16 perempuan dan 4 laki-laki. Sementara itu, pelatihan paralon pipa diikuti oleh 15 peserta, dengan 10 peserta perempuan dan 5 peserta laki-laki.

Foto : Sejumlah perempuan yang ikut pelatihan terlihat tekun dan berupaya bisa mendapat ilmu keterampilan.

Menurut Kepala Desa Jajag, Suparno SH, pelatihan membuat kerajinan anyaman bambu dan paralon pipa adalah inisiatif desa untuk memberdayakan warganya. Program ini terwujud berkat usulan dari warga melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes).

"Program pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan warga kami, dan ide ini muncul dari aspirasi warga pada Musrenbangdes tahun 2022", jelasnya.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan masyarakat akan memiliki keterampilan untuk memulai usaha secara mandiri. Pelatihan dalam pembuatan kerajinan anyaman dari bambu dan paralon pipa menjadi salah satu wujudnya. Jenis kerajinan ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah dan mengatasi masalah pengangguran.

Banyuwangi kini sedang menjadi sorotan dunia berkat daya tarik pariwisatanya. Kerajinan lokal, seperti anyaman bambu dan produk dari paralon pipa, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Foto : Produk hasil pelatihan.

Semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk membeli barang-barang yang terbuat dari bahan alam atau kembali ke alam, seperti kerajinan bambu. Tak kalah menarik adalah keunikan dari kerajinan yang menggunakan bahan paralon pipa, seperti tutup lampu, bingkai, cangkir ATK, dekorasi interior, dan berbagai produk lainnya.

"Kini, bahkan telah ada produk kerajinan anyaman bambu yang diekspor, memberikan kontribusi devisa bagi negara. Tidak hanya itu, kerajinan dari paralon pipa juga memiliki daya tarik tersendiri", ujarnya.

Perajin kerajinan anyaman bambu, Suparno, menegaskan bahwa membuat kerajinan seperti tas, wadah, bahkan tempat makanan dari bahan bambu tidak sulit. Yang dibutuhkan hanyalah kemauan dan semangat untuk belajar.

"Contohnya, ibu-ibu yang baru mencoba menganyam bisa dengan cepat membuat tas dari anyaman bambu", ujar Suparno.

Intan, salah satu peserta pelatihan, mengakui bahwa sebelumnya ia belum memiliki pengalaman dalam membuat anyaman dari bahan bambu. Namun, karena merasa tertantang, akhirnya ia berhasil membuat dua buah tas dengan tekun menerapkan kemampuan yang dipelajarinya.

Foto : Perempuan terlihat berkelompok berlatih menganyam bambu.

Tri Suryo Handoko Putro, seorang warga Dusun Petahunan, mengungkapkan ketertarikannya untuk mengikuti pelatihan ini dengan tujuan membuat hiasan lampu yang dapat dipasarkan.

"Awalnya saya pikir sulit untuk membuatnya. Namun setelah mencoba dan praktek langsung, ternyata tidak se sulit yang saya bayangkan", ujarnya.

Sebelumnya, program pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Jajag di Pendopo Desa dibuka oleh Kepala Desa, Suparno SH, pada hari Senin tanggal 18 September 2023. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pariwisata, Camat Gambiran, dan perwakilan dari Unesco Geopark. Program pelatihan tersebut digelar hingga hari rabo tanggal 20 September 2023.

13 September 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/13/2023 02:40:00 PM
Foto : Tim PKK melaksanakan program pemerintah PHBS dalam menanggulangi kampungan kurang bersih, terutama membersihkan jentik nyamuk deman berdarah.

Desa Jajag, yang terletak di Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah menunjukkan contoh yang layak diadopsi oleh desa-desa lain sehubungan dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan. Kebersihan di desa ini telah menjadi fokus utama bagi masyarakat, seiring dengan keinginan mereka untuk mencegah penyakit berbahaya, terutama Demam Berdarah.

Desa Jajag berkomitmen untuk menjaga lingkungannya dengan aman dan menjaga kebersihan secara berkelanjutan. Upaya ini bertujuan untuk melindungi semua warga dari potensi serangan penyakit, khususnya Demam Berdarah (DB).

Foto : Kepala Desa Jajag Suparno SH, berkunjung kerumah warga untuk melihat kebersihan pekarangan rumah.

Kepala Desa Jajag, Suparno SH, dengan tegas menyatakan bahwa membersihkan lingkungan dan rumah setiap warga adalah tanggung jawab bersama, seperti yang terlihat dalam kegiatan beberapa hari yang lalu. Ibu-ibu dari PKK bersama-sama dengan warga bahu-membahu membersihkan pekarangan rumah dan lingkungan.

"Kami, bersama dengan tim penggerak PKK Desa Jajag, khususnya para kader, telah melaksanakan gerakan untuk mengatasi masalah jentik sarang nyamuk penyebab Demam Berdarah. Cara kami adalah dengan membersihkan kaleng-kaleng bekas yang kami temukan di berbagai sudut rumah warga", jelasnya.

Ia menekankan bahwa kami terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar mereka tetap peduli terhadap kesehatan diri dan menjaga lingkungan tetap bersih.

Kegiatan sosial ini akan terus diadakan oleh pemerintah Desa Jajag. Dengan menjalani kehidupan yang bersih, warga dapat memastikan kesehatan mereka, sejalan dengan slogan dan program pemerintah, yaitu Gerakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Ini merupakan langkah pertama menuju peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Suparno SH menambahkan, "Semua tindakan kesehatan yang dijalankan didasari oleh kesadaran pribadi itu, memungkinkan keluarga dan semua anggotanya untuk menjadi mandiri dalam menjaga kesehatan dan aktif berperan dalam kegiatan masyarakat"; terangnya.

Foto : Tim PKK bersih keras melihat jentik nyamuk di bak mandi ataupun kaleng bekas.

Perlu diketahui, Desa Jajag memiliki luas wilayah sebesar 816 hektar dan jumlah penduduk sekitar 18.369 jiwa. Desa ini terbagi menjadi 5 Dusun, yaitu Dusun Bulusan, Kampung Baru, Krajan, Petahunan, dan Dusun Yosowinangun. Selama tahun terakhir, dari tahun 2022 hingga 2023, terjadi banyak perubahan signifikan, terutama dalam peningkatan sumber daya manusia.

04 September 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/04/2023 11:14:00 AM


Link : Sertifikat Nomor Pokok Perpustakaan (Pdf) (Jpg)

Link : Sertifikat Akreditasi Perpustakaan Umum Desa Jajag (Pdf) (Jpg)


eDesa Jajag (Pelayanan Online) :

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/04/2023 08:06:00 AM

 

Kantor Desa Jajag

Desa Jajag, terletak di Kecamatan Gambiran, berada di jalur utama dari Kabupaten Banyuwangi menuju Kabupaten Jember. Selama tahun terakhir, dari 2022 hingga 2023, terjadi banyak perubahan signifikan baik dalam pembangunan fisik maupun dalam peningkatan Sumber Daya Manusianya (SDM).

Dengan luas wilayah seluas 816 hektar dan populasi sekitar 18.369 jiwa, masyarakatnya memiliki berbagai sumber penghasilan, termasuk PNS, perdagangan, pertanian, dan berbagai usaha mandiri. Desa ini terbagi menjadi 5 dusun, yakni Dusun Bulusari, Dusun Kampung Baru, Dusun Krajan, Dusun Petahunan dan Dusun Yosowinangun.

Menurut Kepala Desa Jajag, Suparno SH, desa ini telah mencapai banyak kemajuan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, termasuk dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan SDM.

Dalam rentang tahun 2022 hingga 2023 saja, telah terlaksana 6 proyek pembangunan fisik serta 4 program pemberdayaan SDM, dan bantuan melalui program ketahanan pangan.

"Kami terus berupaya untuk memajukan Desa Jajag. Pada tahun ini saja, kami telah menyelesaikan 3 proyek fisik menggunakan alokasi Dana Desa dan 3 kegiatan proyek lainnya melalui program usulan dari masyarakat" ungkapnya.

Foto : Kepala Desa Jajag Suparno SH.

Hasil pencapaian pembangunan fisik melalui alokasi Dana Desa (DD) antara lain mencakup proyek pavingisasi yang terletak di Dusun Petahunan. Selain itu, pembangunan plengsengan irigasi juga dilaksanakan di Dusun Yosowinangun sebagai bagian dari program ketahanan pangan.

Pembangunan ini juga responsif terhadap usulan masyarakat, seperti rehabilitasi satu mushola dan tiga masjid. Selain itu, proyek pembangunan jalan paving tersebar di delapan lokasi, dan pembangunan plengsengan dilakukan di delapan titik berbeda. Terakhir, satu proyek pembangunan pagar makam di Dusun Bulusari juga berhasil direalisasikan.

Selain itu, pemberdayaan SDM juga telah diwujudkan melalui berbagai inisiatif, seperti penyelenggaraan 4 program pelatihan bagi warga desa.

Pemuda diberikan pelatihan keterampilan dalam sablon, sementara ibu-ibu PKK diberikan bekal dalam pelatihan cara membuat kue. Sebagian pemuda juga mendapatkan pembekalan dalam seni menganyam bambu, menciptakan karya seni yang tidak hanya memperkaya budaya tetapi juga meningkatkan pendapatan. Dan yang tidak kalah penting, segera diadakan pelatihan dalam pembuatan kerajinan dari bahan paralon yang relevan dengan pertanian modern tanpa menggunakan media tanah, tetapi dengan memanfaatkan media air.

Tidak hanya itu, pemerintah Desa Jajag telah menginisiasi program ketahanan pangan dengan menyediakan bantuan ternak dan bibit tanaman kepada masyarakat.

"Kami juga telah mengalokasikan bantuan melalui program ketahanan pangan untuk kelompok ternak dan mendistribusikan bibit tanaman yang memberikan manfaat bagi warga" ujar Kepala Desa Jajag, Suparno SH

Prestasi yang telah diraih oleh Kepala Desa Jajag patut mendapat apresiasi tinggi. Meskipun negara ini baru saja pulih dari krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemik Covid - 19, pemerintah Desa Jajag berhasil menjalankan program-program sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Banyuwangi Rebound.

Kepala Desa Jajag, Suparno SH, berharap bahwa meskipun masa jabatannya akan berakhir pada Desember 2023, upaya yang telah dilakukan selama tahun 2023 akan tetap berlanjut.

“masih ada beberapa lokasi pembangunan plengsengan yang belum kita perbaiki, serta Lapangan Jajag yang masih memerlukan perhatian pembangunan tambahan. Seperti dibagian depan lapangan, penting untuk memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH), sementara di bagian belakangnya, fasilitas olahraga akan menjadi tambahan yang sangat dibutuhkan masyarakat.” Ungkapnya.