Valentine's Day Arrow Through The Heart
Selamat Datang Di Web Support Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur | Untuk Informasi Pelayanan Desa Jajag Silahkan Hubungi 0853-3652-5825 (Candra) | Untuk Whatsapp Silahkan Klik "E-DESA" Dan Pilih "Pelayanan Masyarakat Desa" Atau Langsung Dibawah Halaman klik "Pelayanan Masyarakat Via Whatsapp" | TERIMA KASIH | -Informasi- |

Translate

Tampilkan postingan dengan label Perpustakaan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perpustakaan. Tampilkan semua postingan

10 September 2024

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/10/2024 09:03:00 AM

 

 

Siaran Pers No. 441/HM/KOMINFO/07/2024

Minggu, 21 Juli 2024

tentang

Menkominfo Dorong Generasi Muda Tingkatkan Keahlian Digital

Menteri Komunikasi dan Informatika mendorong generasi muda meningkatkan keahlian bidang digital untuk menghadapi tantangan transformasi digital menuju Indonesia Emas 2045.

"Saya selalu bicara dengan anak muda, ini waktunya kalian sebenarnya, menuju 2045. Jadi jangan sia-siakan waktu, kesempatan," tegasnya dalam Kuliah Umum 100 Tahun Indonesia Merdeka: Geostrategi Pembangunan Manusia”  yang diselenggarakan Lingkar Mahasiswa untuk Demokrasi di Jakarta Pusat, Minggu (21/07/2024).

Menteri Budi Arie menekankan mahasiswa sebagai generasi muda saat ini akan menjadi pemimpin pada Tahun 2045. Oleh karena itu, Menkominfo mengingatkan agar beradaptasi dalam menghadapi tantangan transformasi digital.

"Itulah tugas kita semua, terutama kaum muda seperti kalian, rata-rata kan umurnya masih 20-25 tahun, 21 tahun lagi baru 45 tahun, itu lagi top-topnya," tandasnya.

Menurut Menteri Budi Arie,  generasi saat ini memiliki kemudahan dalam empelajari berbagai ilmu pengetahuan berkat adanya internet.

"Saya, untuk nyari satu buku perlu dua jam di perpustakaan, sekarang cukup lima detik kita sudah bisa dapat bahan," ujarnya.

Menkominfo menyatakan Indonesia saat ini masih memerlukan banyak talenta digital untuk mendukung proses transformasi digital.

"Dari proyeksi kita hingga 2030, indonesia itu kekurangan talenta digital hampir 9 juta orang, jadi kita perlu peningkatan kecepatan dalam mencetak digital talent," katanya.

Menteri Budi Arie optimis dengan transformasi digital dan dukungan sumberdaya manusia yang berkualitas, Indonesia dapat menjadi salah satu negara maju di dunia.

“Negara yang memiliki sumber daya manusia yang kuat akan menjadi pemenang dalam persaingan global di masa depan,” tegasnya.

Biro Humas Kementerian Kominfo
e-mail: humas@mail.kominfo.go.id
Telp/Faks : 021-3504024
Twitter @kemkominfo
FB: @kemkominfo
IG: @kemenkominfo
website: www.kominfo.go.id

 

Courtesy : kominfo.go.id

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/10/2024 08:58:00 AM







Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/10/2024 08:51:00 AM

 


Jakarta Pusat, Kominfo – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin secara resmi mencanangkan Gerakan Literasi Desa dalam acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun ke-44 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) dan Hari Buku Nasional 2024 yang berlangsung di Ruang Teater Lantai 2 Gedung Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 11, Jakarta, Jumat (17/05/2024).

Dalam sambutannya, Wapres menekankan arti penting literasi sebagai fondasi intelektualitas dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.

“Melalui buku, kita dapat memperluas pengetahuan, memperdalam pemahaman, dan mengembangkan wawasan. Buku mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan dalam memecahkan masalah,” ujar Wapres.

Menurutnya, perpustakaan yang merupakan rumah buku dapat memainkan peran sebagai pusat aktivitas literasi yang harus mampu menginspirasi masyarakat.

Namun, Wapres juga menyadari, kondisi literasi di Indonesia masih memerlukan perhatian serius. Sebab, tuturnya, hasil studi evaluasi sistem pendidikan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan bahwa kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia masih di bawah rata-rata negara anggota lainnya.

“Selain itu, meski survei tingkat kegemaran membaca di Indonesia tahun 2023 menunjukkan peningkatan, persentase kenaikannya masih cukup rendah, yakni hanya kurang dari 3% saja,” terang Wapres.

Oleh karena itu, ia meminta seluruh pemangku kepentingan untuk terus mengupayakan peningkatan literasi demi mewujudkan manusia Indonesia yang unggul dan berkualitas.

“Sumber daya manusia yang unggul adalah kunci memenangkan persaingan global,” tegas Wapres.

Sebelumnya, Plt. Kepala Perpusnas E Aminudin Aziz menilai bahwa salah satu penyebab rendahnya tingkat kegemaran membaca dan kemampuan literasi siswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, yaitu masih kurang tersedia buku-buku bacaan yang benar-benar sesuai dengan minat para calon pembaca. Sebab, pada sisi yang lain, ada data yang menunjukkan bahwa minat baca masyarakat di Indonesia cukup tinggi.

“Oleh karena itu, salah satu ikhtiar Perpustakaan Nasional untuk menata pembangunan budaya baca dan kemampuan literasi berdasarkan data masalah tadi adalah menyediakan buku-buku bacaan yang lebih sesuai dengan minat baca dan dapat memenuhi harapan para calon pembaca itu,” ungkap E Aminudin.

Hadir dalam acara ini sejumlah perwakilan dari kementerian/lembaga terkait, antara lain Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Aris Darmansyah Edi Saputra; Sekretaris Jenderal Ombudsman Suganda Pandapotan Pasaribu; Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amich Alhumami; para Bupati dan Wali Kota; Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi, Kabupaten, dan Kota; para pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Perpusnas; pengelola perpustakaan dan taman bacaan bagi masyarakat; serta para pegiat literasi.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, dan Staf Khusus Wapres Masykuri Abdillah, Robikin Emhas, dan Lukmanul Hakim. 


Courtesy : kominfo.go.id

05 Oktober 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 10/05/2023 09:48:00 AM

Anak-anak SDN 3 Jajag belajar bersama

BANYUWANGI, WartaJajag - Inklusi sosial adalah prinsip kunci dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan berkeadilan. Di berbagai belahan dunia, inklusi sosial menjadi pijakan penting untuk memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang, memiliki kesempatan yang setara untuk terlibat dalam kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi. Di Indonesia, upaya untuk menciptakan inklusi sosial terus berkembang, dan salah satu tempat yang memainkan peran krusial dalam hal ini adalah perpustakaan desa. Di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Perpusdes Widya Pustaka Jajag telah menjadi pelopor dalam menggalang inklusi sosial melalui berbagai program inovatif yang melibatkan seluruh komunitas desa, dengan fokus pada pendidikan anak-anak.

 

Program inklusi sosial yang unik ini adalah hasil kolaborasi antara SDN 3 Jajag dan kelompok kegiatan mahasiswa "Kampus Merdeka" Ini adalah contoh bagaimana upaya bersama dari berbagai pihak dapat menciptakan dampak positif yang signifikan dalam mengatasi masalah inklusi sosial.

 


Perpustakaan Desa Widya Pustaka: Pusat Inklusi Sosial

Perpustakaan Desa Widya Pustaka di Jajag bukan hanya tempat untuk meminjam buku, tetapi juga menjadi pusat aktivitas sosial dan pembelajaran bagi seluruh komunitas. Dikelola oleh desa setempat, perpustakaan ini telah berhasil mengintegrasikan berbagai program dan kegiatan yang mendukung inklusi sosial, terutama dalam pendidikan.

 

Salah satu inisiatif utama mahasiswa Kampus Merdeka dan perpustakaan ini adalah program "Baca Bareng." Program ini didesain untuk memastikan bahwa anak-anak dari berbagai latar belakang, termasuk yang memiliki keterbatasan fisik atau berkebutuhan khusus, dapat belajar dan tumbuh bersama. Dalam program ini, anak-anak dari SDN 3 Jajag belajar bersama-sama, tanpa terkecuali, dan mahasiswa dari "Kampus Merdeka" hadir untuk memberikan dukungan tambahan dalam proses pembelajaran.

 


Kolaborasi yang Mewujudkan Impian

Program "Kampus Mengajar" adalah inisiatif dari mahasiswa perguruan tinggi "Kampus Merdeka" yang berkomitmen untuk mendukung pendidikan inklusif. Mereka tidak hanya mendukung pendidikan formal tetapi juga membantu dalam mengorganisir berbagai acara ekstrakurikuler yang mempromosikan kerjasama, pemahaman, dan integrasi di antara anak-anak. Kolaborasi antara SDN 3 Jajag, Perpusdes Widya Pustaka, dan mahasiswa "Kampus Merdeka" telah menciptakan lingkungan yang mendukung inklusi sosial dengan cara yang inspiratif.

 

Selama tahun ajaran ini, beberapa proker (program kerja) telah berhasil dijalankan. Salah satunya adalah "Kampus Mengajar" Program ini memberikan anak-anak kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas belajar, termasuk membaca, menulis, dan bercerita. Ini bukan hanya cara yang menyenangkan untuk memfasilitasi inklusi sosial, tetapi juga cara yang efektif untuk membangun kepercayaan diri, kerjasama, dan keterampilan sosial di antara anak-anak.

 


Dampak Positif

Kolaborasi antara SDN 3 Jajag, Perpusdes Widya Pustaka, dan mahasiswa "Kampus Merdeka" telah membawa banyak dampak positif pada komunitas Desa Jajag. Berikut adalah beberapa hasil yang telah dicapai:

  1. Peningkatan Aksesibilitas Pendidikan: Anak-anak dari berbagai latar belakang sekarang memiliki akses yang lebih baik ke pendidikan berkualitas.

  2. Pembentukan Hubungan Sosial yang Kuat: Anak-anak belajar untuk menerima dan menghargai perbedaan, menciptakan komunitas yang inklusif dan saling mendukung.

  3. Peningkatan Keterampilan dan Potensi: Program "Kampus Mengajar" dan kegiatan lainnya telah membantu dalam pengembangan keterampilan kreatif dan sosial anak-anak.

  4. Kesadaran Masyarakat: Program ini juga telah membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusi sosial dan pendidikan yang setara.

 


Mendorong Perubahan yang Lebih Luas

Kolaborasi antara SDN 3 Jajag, Perpusdes Widya Pustaka, dan kelompok kegiatan mahasiswa "Kampus Merdeka" adalah contoh nyata bagaimana inisiatif inklusi sosial dapat mengubah kehidupan anak-anak dan komunitas mereka. Ini adalah upaya yang harus terus didorong dan diperluas agar lebih banyak anak-anak di seluruh negeri dapat mengakses pendidikan yang setara dan memiliki peluang yang setara dalam kehidupan.

 

Kisah sukses ini mengingatkan kita bahwa inklusi sosial adalah tugas bersama yang harus diemban oleh masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan berkeadilan bagi semua warganya.



04 September 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/04/2023 11:14:00 AM


Link : Sertifikat Nomor Pokok Perpustakaan (Pdf) (Jpg)

Link : Sertifikat Akreditasi Perpustakaan Umum Desa Jajag (Pdf) (Jpg)


eDesa Jajag (Pelayanan Online) :

16 Agustus 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 8/16/2023 10:58:00 AM


eDesa Jajag (Pelayanan Online) :

 

28 Juli 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 7/28/2023 02:41:00 PM

 Banyuwangi - Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Banyuwangi menggelar bedah buku “Rebound Total” karya Samsudin Adlawi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kamis (27/7/2023). Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang membuka acara sekaligus menjadi keynote speaker mengapresiasi buku yang banyak mengupas tentang Banyuwangi itu.

“Kami sangat mengapresiasi atas terbitnya buku ini. Ini adalah sebuah penghormatan atas kerja keras pemerintah daerah bersama seluruh masyarakat Banyuwangi untuk rebound dalam menghadapi pandemi Covid-19,” ujar Ipuk.

Buku yang berupa antologi kolom Man Nahnu di Jawa Pos Radar Banyuwangi itu, memang ditulis setiap pekan untuk merefleksikan berbagai situasi aktual di bumi Blambangan. Mulai dari sosial, budaya, politik hingga pemerintahan. Tak terkecuali Banyuwangi Rebound yang dicanangkan oleh Bupati Ipuk.

“Saya sangat berterimakasih atas masukan-masukan konstruktif yang diberikan oleh Pak Samsudin ataupun pihak-pihak lain. Tak sedikit masukan yang kami terima kemudian menjadi bahan untuk kita kerjakan ataupun menyempurnakan yang telah ada,” terang Ipuk.

Ipuk berharap, ke depan semakin banyak bermunculan buku-buku serupa guna memperkaya diskursus pembangunan di kabupaten ujung timur Jawa. “Kami tunggu karya-karya para penulis dan intelektual Banyuwangi lainnya,” tuturnya.

Bedah buku tersebut dibedah langsung oleh guru besar ilmu pemerintahan sekaligus Ketua PW ISNU Jawa Timur Prof. Mas’ud Said. Menurutnya, buku tersebut adalah sebuah bagian dari creative minority. 

“Sebenarnya, di dunia ini tak banyak orang yang ikut menentukan nasib suatu bangsa. Termasuk di Banyuwangi ini. Inilah yang disebut dengan Creative Minority. Saya kira buku ini adalah bagian dari hal tersebut,” ungkap Direktur Program Pascasarjana Universitas Islam Malang (UNISMA) tersebut.

Refleksi yang padat dan beragam dari buku tersebut, imbuh Mas’ud, menjadi daya tarik tersendiri dari 62 artikel yang tersaji. “Di ranah akademik, masing-masing tulisan ini bisa dikembangkan lebih serius lagi,” dorongnya kepada segenap peserta yang didominasi kalangan kampus tersebut.

Sementara itu, Samsudin Adlawi menyebutkan jika karya tersebut didedikasikan untuk merekam beragam peristiwa di Banyuwangi tiap pekannya. Inspirasinya bisa datang dari beragam hal. “Seperti halnya saat berdiskusi dengan bupati dan lainnya. Ini menjadi inspirasi untuk menulis,” ungkapnya.

Diskusi tersebut berlangsung gayeng. Dihadiri oleh kalangan sarjana dan mahasiswa dari Banyuwangi. Juga terdapat rombongan doktor dan profesor dari Universitas Islam Malang (UNISMA). Selain itu, juga dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Di antaranya adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Banyuwangi Suyanto Waspotondo yang juga didapuk menjadi narasumber. (*)

04 Januari 2018

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 1/04/2018 08:10:00 AM
https://img.bintangtenggarafm.com/2018/01/Salas-satu-siswi-SMA-yang-tengah-sibuk-membaca-disudut-perpustakaan-yang-masih-menjaga-semangat-literasi-yang-terus-menurun-hingga-kini.-Foto.-Repro.jpg
Salas satu siswi SMA yang tengah sibuk membaca di sudut perpustakaan yang masih menjaga semangat literasi yang terus menurun hingga kini.

 By Fareh Hariyanto

Pengelola Perpustakaan Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, tengah sibuk berbenah untuk mengikuti lomba perpustakaan tingkat  Jawa Timur.

Perpustakaan Desa Jajag sendiri mewakili Kabupaten Banyuwangi, setelah dua tahun terakhir menjadi jawara di Banyuwangi. Dimana pada 2016 menjadi juara 2 dan pada 2017 menjadi juara 1 tingkat Banyuwangi.

Pustakawan Perpustakaan Desa Jajag, Widayati mengatakan, sesuai jadwal yang diterima pihaknya, lomba perpustakaan tingkat Jawa Timur itu akan digelar pada April mendatang.

Sebab itu, saat ini pihaknya tengah bersiap-siap untuk menyongsong lomba tersebut. Salah satunya, dengan merehab tata ruang perpustakaan diantaranya perluasan ruang baca dan tata letak rak buku.

“Saat ini kita mulai berbenah, tata ruang perpustakaan akan kita ubah dengan memperluas ruang baca yang kita padu dengan taman serta kolam,” jelasnya.

Saat ini, lanjut dia, koleksi buku di Perpustakaan Desa Jajag mencapai 1650 buku. Dengan rincian 750 judul buku. Dimana jumlah buku itu sebagian besar adalah koleksi lama dan buku baru hadiah dari lomba perpustakaan tingkat Kabupaten Banyuwangi.

Meski begitu jumlah buku tersebut dirasa masih kurang. Sebab itu, dia menghimbau kepada masyarakat yang memiliki buku bacaan yang tidak terpakai bisa dihibahkan ke Perpustakaan Desa Jajag.

“Agar pembaca krasan atau betah saat berada di perpustakaan dengan koleksi  buku yang bertambah,” ujarnya.