Valentine's Day Arrow Through The Heart
Selamat Datang Di Web Support Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur | Untuk Informasi Pelayanan Desa Jajag Silahkan Hubungi 0853-3652-5825 (Candra) | Untuk Whatsapp Silahkan Klik "E-DESA" Dan Pilih "Pelayanan Masyarakat Desa" Atau Langsung Dibawah Halaman klik "Pelayanan Masyarakat Via Whatsapp" | TERIMA KASIH | -Informasi- |

Translate

29 Februari 2024

Posted by Ary Eko Prasetyo, S.Kom
No comments | 2/29/2024 10:42:00 AM


 

MAHAL: Pembibit cabai di Dusun Sukodadi, Desa Sraten, Kecamatan Cluring ramai permintaan saat harga cabai rawit dan cabai merah naik di pasaran Selasa (27/2).

Jajag.my.id - Usaha pembibitan cabai di Dusun Sukodadi, Desa Sraten, Kecamatan Cluring ikut ketiban rezeki imbas harga cabai yang cenderung tinggi sejak beberapa bulan lalu.

Permintaan bibit cabai, kini juga tinggi.

Banyaknya pesanan bibit cabai ini, membuat perajin pembibitan sampai kewalahan.

“Mulai Oktober 2023 permintaan sangat tinggi,” kata salah satu pembibit cabai Dwi Liyanto, 24, warga Dusun Sukodadi, Desa Sraten, Kecamatan Cluring, kemarin (27/2).

Permintaan bibit cabai itu, terang dia, sebagian besar berasal dari petani di desa-desa di Kecamatan Cluring dan Gambiran.

“Jumlah permintaan mulai November 2023 selalu tinggi, lebih dari 15 ribu bibit,” ungkapnya.

Dwi menyebut harga per seribu bibit sekitar Rp 180 ribu. Jika dihitung satuan, harganya sekitar Rp 180 per bibit.

Harga itu tidak banyak berubah karena tidak ada kenaikan harga benih cabai rawit.

“Yang sering naik harga cabainya saja, kalau bibitnya tetap,” terangnya.

Bibit cabai siap jual, jelas dia, yang sudah berusia 30 hari setelah tanam.

Bibit pada usia tersebut, sudah siap dipindah tanam ke lahan.

“Kalau terlalu muda, bibit cabai bisa cepat mati karena belum siap ditanam di lahan terbuka,” katanya.

Suroyo, 40, petani asal Desa Jajag, Kecamatan Gambiran mengaku masih tertarik menanam cabai lantaran harganya yang relatif tinggi sejak Oktober 2023.

“Tidak biasanya bisa awet di atas Rp 50 ribu per kilogram hingga berbulan-bulan,” cetusnya.

Hanya saja, terang dia, menanam cabai membutuhkan ketelatenan. Sebab, masih banyak penyakit, hama, hingga faktor cuaca yang bisa membuat produksi tidak optimal.

“Tantangan utamanya ya cuaca dan penyakit itu,” terangnya.

Hanya saja, masih kata dia, harga cabai yang relatif tinggi membuat pria yang sudah belasan tahun bertani itu kembali memutuskan menanam cabai.

“Selama modal dan hasilnya ada, tetap tanam cabai,” cetusnya.

Sementara itu, dari pantauan harga cabai di Pasar Jajag, Kecamatan Gambiran, harga rata-rata cabai rawit dan cabai merah terkerek Rp 5.000 per kilogram dibandingkan dua hari sebelumnya.

“Cabai rawit Rp 60 ribu per kilogram, cabai merah besar Rp 85 ribu per  kilogram,” ungkap Rahmawati, 47, pedagang asal Dusun Krajan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran.


Courtesy : Radarbanyuwangi.id

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan masukan komentar, kritik dan saran agar kami bisa terus berkembang lebih baik lagi.
Terima kasih.