Valentine's Day Arrow Through The Heart
Selamat Datang Di Web Support Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur | Untuk Informasi Pelayanan Desa Jajag Silahkan Hubungi 0853-3652-5825 (Candra) | Untuk Whatsapp Silahkan Klik "E-DESA" Dan Pilih "Pelayanan Masyarakat Desa" Atau Langsung Dibawah Halaman klik "Pelayanan Masyarakat Via Whatsapp" | TERIMA KASIH | -Informasi- |

Translate

10 September 2024

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/10/2024 09:03:00 AM

 

 

Siaran Pers No. 441/HM/KOMINFO/07/2024

Minggu, 21 Juli 2024

tentang

Menkominfo Dorong Generasi Muda Tingkatkan Keahlian Digital

Menteri Komunikasi dan Informatika mendorong generasi muda meningkatkan keahlian bidang digital untuk menghadapi tantangan transformasi digital menuju Indonesia Emas 2045.

"Saya selalu bicara dengan anak muda, ini waktunya kalian sebenarnya, menuju 2045. Jadi jangan sia-siakan waktu, kesempatan," tegasnya dalam Kuliah Umum 100 Tahun Indonesia Merdeka: Geostrategi Pembangunan Manusia”  yang diselenggarakan Lingkar Mahasiswa untuk Demokrasi di Jakarta Pusat, Minggu (21/07/2024).

Menteri Budi Arie menekankan mahasiswa sebagai generasi muda saat ini akan menjadi pemimpin pada Tahun 2045. Oleh karena itu, Menkominfo mengingatkan agar beradaptasi dalam menghadapi tantangan transformasi digital.

"Itulah tugas kita semua, terutama kaum muda seperti kalian, rata-rata kan umurnya masih 20-25 tahun, 21 tahun lagi baru 45 tahun, itu lagi top-topnya," tandasnya.

Menurut Menteri Budi Arie,  generasi saat ini memiliki kemudahan dalam empelajari berbagai ilmu pengetahuan berkat adanya internet.

"Saya, untuk nyari satu buku perlu dua jam di perpustakaan, sekarang cukup lima detik kita sudah bisa dapat bahan," ujarnya.

Menkominfo menyatakan Indonesia saat ini masih memerlukan banyak talenta digital untuk mendukung proses transformasi digital.

"Dari proyeksi kita hingga 2030, indonesia itu kekurangan talenta digital hampir 9 juta orang, jadi kita perlu peningkatan kecepatan dalam mencetak digital talent," katanya.

Menteri Budi Arie optimis dengan transformasi digital dan dukungan sumberdaya manusia yang berkualitas, Indonesia dapat menjadi salah satu negara maju di dunia.

“Negara yang memiliki sumber daya manusia yang kuat akan menjadi pemenang dalam persaingan global di masa depan,” tegasnya.

Biro Humas Kementerian Kominfo
e-mail: humas@mail.kominfo.go.id
Telp/Faks : 021-3504024
Twitter @kemkominfo
FB: @kemkominfo
IG: @kemenkominfo
website: www.kominfo.go.id

 

Courtesy : kominfo.go.id

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/10/2024 08:58:00 AM







Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/10/2024 08:51:00 AM

 


Jakarta Pusat, Kominfo – Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin secara resmi mencanangkan Gerakan Literasi Desa dalam acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun ke-44 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) dan Hari Buku Nasional 2024 yang berlangsung di Ruang Teater Lantai 2 Gedung Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 11, Jakarta, Jumat (17/05/2024).

Dalam sambutannya, Wapres menekankan arti penting literasi sebagai fondasi intelektualitas dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.

“Melalui buku, kita dapat memperluas pengetahuan, memperdalam pemahaman, dan mengembangkan wawasan. Buku mendorong pengembangan keterampilan berpikir kritis dan kemampuan dalam memecahkan masalah,” ujar Wapres.

Menurutnya, perpustakaan yang merupakan rumah buku dapat memainkan peran sebagai pusat aktivitas literasi yang harus mampu menginspirasi masyarakat.

Namun, Wapres juga menyadari, kondisi literasi di Indonesia masih memerlukan perhatian serius. Sebab, tuturnya, hasil studi evaluasi sistem pendidikan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menunjukkan bahwa kemampuan literasi dan numerasi siswa Indonesia masih di bawah rata-rata negara anggota lainnya.

“Selain itu, meski survei tingkat kegemaran membaca di Indonesia tahun 2023 menunjukkan peningkatan, persentase kenaikannya masih cukup rendah, yakni hanya kurang dari 3% saja,” terang Wapres.

Oleh karena itu, ia meminta seluruh pemangku kepentingan untuk terus mengupayakan peningkatan literasi demi mewujudkan manusia Indonesia yang unggul dan berkualitas.

“Sumber daya manusia yang unggul adalah kunci memenangkan persaingan global,” tegas Wapres.

Sebelumnya, Plt. Kepala Perpusnas E Aminudin Aziz menilai bahwa salah satu penyebab rendahnya tingkat kegemaran membaca dan kemampuan literasi siswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, yaitu masih kurang tersedia buku-buku bacaan yang benar-benar sesuai dengan minat para calon pembaca. Sebab, pada sisi yang lain, ada data yang menunjukkan bahwa minat baca masyarakat di Indonesia cukup tinggi.

“Oleh karena itu, salah satu ikhtiar Perpustakaan Nasional untuk menata pembangunan budaya baca dan kemampuan literasi berdasarkan data masalah tadi adalah menyediakan buku-buku bacaan yang lebih sesuai dengan minat baca dan dapat memenuhi harapan para calon pembaca itu,” ungkap E Aminudin.

Hadir dalam acara ini sejumlah perwakilan dari kementerian/lembaga terkait, antara lain Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Aris Darmansyah Edi Saputra; Sekretaris Jenderal Ombudsman Suganda Pandapotan Pasaribu; Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Amich Alhumami; para Bupati dan Wali Kota; Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi, Kabupaten, dan Kota; para pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Perpusnas; pengelola perpustakaan dan taman bacaan bagi masyarakat; serta para pegiat literasi.

Sementara, Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Suprayoga Hadi, dan Staf Khusus Wapres Masykuri Abdillah, Robikin Emhas, dan Lukmanul Hakim. 


Courtesy : kominfo.go.id

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/10/2024 08:43:00 AM

 

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate (kanan) meninjau stan UMKM pada acara puncak Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia di Puncak Waringin, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (18/6/2021). Kegiatan yang bertajuk "Kilau Digital Flobamora" itu diharapkan dapat mendukung program pemerintah untuk memulihkan ekonomi dan pariwisata nasional yang terdampak pandemi Covid-19. - (antarafoto)

 

Jakarta, Kominfo - Pemulihan ekonomi di Indonesia terus berlanjut dengan mendapat dukungan dari konsumsi Pemerintah yang mendorong perbaikan pada konsumsi rumah tangga dan investasi. Membaiknya permintaan domestik telah direspon dengan peningkatan aktivitas produksi di berbagai sektor usaha. Pemerintah juga terus berupaya untuk melakukan perbaikan dan peningkatan efektivitas dalam penanganan Covid-19 agar dapat terus mendorong terjadinya perbaikan akitivitas ekonomi.

Pulihnya permintaan global yang diikuti dengan meningkatnya harga komoditas telah membuat neraca perdagangan mengalami surplus secara konsisten. Surplus neraca perdagangan tersebut mendorong neraca pembayaran mengalami surplus. Selain itu, dari sisi investasi juga terjadi peningkatan.

Pada masa pandemi ini, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang terdampak secara negatif, namun dari sisi positifnya terdapat akselerasi pemanfaatan teknologi digital serta meningkatnya keterlibatan UMKM dalam pasar digital. Untuk membantu dan mendukung UMKM menghadapi dampak pandemi Covid-19, Pemerintah telah mengeluarkan bantuan insentif fiskal dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Pada tahun 2020, realisasi dukungan untuk UMKM telah mencapai Rp112,26 Triliun. Dengan mempertimbangkan fluktuasi pertumbuhan ekonomi dan guna mendukung UMKM untuk terus berkembang, alokasi anggaran yang disediakan bagi UMKM dan korporasi pada tahun 2021 yakni sebesar Rp171,77 Triliun .

“Sebagaimana yang telah kita pahami bersama, UMKM merupakan pilar terpenting dalam perekonomian Indonesia. Jumlah UMKM saat ini mencapai 64,2 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 61,07% atau senilai Rp8.573,89 Triliun,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Event Digital Tribun Webinar dengan tema Solusi Bisnis Andalan Kita: dari Lokal menjadi Global, Tingkatkan Potensi Usaha Kecil Indonesia di Pasar Global, dari Jakarta, Kamis (29/07/2021).

Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia yakni memiliki kemampuan menyerap 97% dari total tenaga kerja serta dapat menghimpun sampai 60,42% dari total investasi. Namun demikian, kemampuan ekspor UMKM masih terbatas sekitar 14,37% dari total ekspor serta pemanfaatan e-commerce juga masih rendah yaitu sekitar 21%.

Berdasarkan data eksportir tahun 2020, terdapat eksportir UKM sebanyak 12.234 perusahaan atau 83,3% dari total eksportir dengan nilai ekspor sebesar USD 5,3 Milyar. Secara umum, potensi ekspor UMKM masih didominasi oleh produk-produk seperti aksesoris, batik, kriya, fashion, serta makanan dan minuman olahan.

Walaupun UMKM siap melakukan ekspor tetapi masih mengalami berbagai kendala seperti minimnya pengetahuan pasar luar negeri, konsistensi kualitas dan kapasitas produk, sertifikasi, hingga kendala logistik.

“Pemerintah terus berupaya untuk membantu UMKM agar dapat mengatasi kendala-kendala tersebut. Kementerian, Lembaga dan para pihak terkait lainnya telah meluncurkan Program Penciptaan 500 ribu Eksportir Baru hingga tahun 2030,” ujar Menko Airlangga.

Pemerintah juga telah meluncurkan program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang bertujuan untuk mendorong digitalisasi (onboarding) bagi UMKM offline serta mendorong national branding produk UMKM unggulan pada berbagai marketplace. Selain itu, gerakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan ekspor produk UMKM.

Pemerintah juga menyambut baik terhadap seluruh upaya untuk meningkatkan kemampuan UMKM menembus pasar global seperti:

    “Kreasi Nusantara, From Local to Global” yang memfasilitasi penjualan produk lokal ke Malaysia dan Singapura;
    “BukaGlobal” yang memfasilitasi pembelian produk lokal oleh para customer dari Malaysia, Singapura, Brunei, Hongkong, dan Taiwan; dan
    “ASEAN Online Sale Day” yang bertujuan meningkatkan transaksi lintas batas e-commerce di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu, Pemerintah menugaskan secara khusus kepada LPEI/Eximbank untuk mendukung pembiayaan ekspor bagi UKM yang berorientasi ekspor dengan alokasi  sebesar Rp500 Miliar untuk disalurkan oleh LPEI/Eximbank.

Dalam UU Cipta Kerja, Pelaku UKM saat ini juga didorong untuk memanfaatkan peluang kemitraan dengan usaha besar. Dalam hal ini, Pemerintah memfasilitasi kemitraan Usaha Menengah dan Besar (UMB) dengan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) termasuk Koperasi, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan level usaha dari pelaku UMK dan Koperasi.

“Pemerintah telah memberikan dukungan kebijakan bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspansi global. Berbagai upaya dan program peningkatan ekspor UMKM yang telah diinisiasi oleh Pemerintah dengan dukungan pihak swasta tersebut perlu terus diperkuat dan disinergikan oleh berbagai pihak,” tutup Menko Airlangga.

Turut hadir dalam webinar tersebut, Managing Director HP Indonesia Fiona Lee, Print Consumer Market Development Manager HP Indonesia Aditya Suryadinaga, Founder of Suwe Ora Jamu Nova Dewi Setiabudi. 


Courtesy : kominfo.go.id

29 Februari 2024

Posted by Ary Eko Prasetyo, S.Kom
No comments | 2/29/2024 10:42:00 AM


 

MAHAL: Pembibit cabai di Dusun Sukodadi, Desa Sraten, Kecamatan Cluring ramai permintaan saat harga cabai rawit dan cabai merah naik di pasaran Selasa (27/2).

Jajag.my.id - Usaha pembibitan cabai di Dusun Sukodadi, Desa Sraten, Kecamatan Cluring ikut ketiban rezeki imbas harga cabai yang cenderung tinggi sejak beberapa bulan lalu.

Permintaan bibit cabai, kini juga tinggi.

Banyaknya pesanan bibit cabai ini, membuat perajin pembibitan sampai kewalahan.

“Mulai Oktober 2023 permintaan sangat tinggi,” kata salah satu pembibit cabai Dwi Liyanto, 24, warga Dusun Sukodadi, Desa Sraten, Kecamatan Cluring, kemarin (27/2).

Permintaan bibit cabai itu, terang dia, sebagian besar berasal dari petani di desa-desa di Kecamatan Cluring dan Gambiran.

“Jumlah permintaan mulai November 2023 selalu tinggi, lebih dari 15 ribu bibit,” ungkapnya.

Dwi menyebut harga per seribu bibit sekitar Rp 180 ribu. Jika dihitung satuan, harganya sekitar Rp 180 per bibit.

Harga itu tidak banyak berubah karena tidak ada kenaikan harga benih cabai rawit.

“Yang sering naik harga cabainya saja, kalau bibitnya tetap,” terangnya.

Bibit cabai siap jual, jelas dia, yang sudah berusia 30 hari setelah tanam.

Bibit pada usia tersebut, sudah siap dipindah tanam ke lahan.

“Kalau terlalu muda, bibit cabai bisa cepat mati karena belum siap ditanam di lahan terbuka,” katanya.

Suroyo, 40, petani asal Desa Jajag, Kecamatan Gambiran mengaku masih tertarik menanam cabai lantaran harganya yang relatif tinggi sejak Oktober 2023.

“Tidak biasanya bisa awet di atas Rp 50 ribu per kilogram hingga berbulan-bulan,” cetusnya.

Hanya saja, terang dia, menanam cabai membutuhkan ketelatenan. Sebab, masih banyak penyakit, hama, hingga faktor cuaca yang bisa membuat produksi tidak optimal.

“Tantangan utamanya ya cuaca dan penyakit itu,” terangnya.

Hanya saja, masih kata dia, harga cabai yang relatif tinggi membuat pria yang sudah belasan tahun bertani itu kembali memutuskan menanam cabai.

“Selama modal dan hasilnya ada, tetap tanam cabai,” cetusnya.

Sementara itu, dari pantauan harga cabai di Pasar Jajag, Kecamatan Gambiran, harga rata-rata cabai rawit dan cabai merah terkerek Rp 5.000 per kilogram dibandingkan dua hari sebelumnya.

“Cabai rawit Rp 60 ribu per kilogram, cabai merah besar Rp 85 ribu per  kilogram,” ungkap Rahmawati, 47, pedagang asal Dusun Krajan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran.


05 Oktober 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 10/05/2023 09:48:00 AM

Anak-anak SDN 3 Jajag belajar bersama

BANYUWANGI, WartaJajag - Inklusi sosial adalah prinsip kunci dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan berkeadilan. Di berbagai belahan dunia, inklusi sosial menjadi pijakan penting untuk memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang, memiliki kesempatan yang setara untuk terlibat dalam kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi. Di Indonesia, upaya untuk menciptakan inklusi sosial terus berkembang, dan salah satu tempat yang memainkan peran krusial dalam hal ini adalah perpustakaan desa. Di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Perpusdes Widya Pustaka Jajag telah menjadi pelopor dalam menggalang inklusi sosial melalui berbagai program inovatif yang melibatkan seluruh komunitas desa, dengan fokus pada pendidikan anak-anak.

 

Program inklusi sosial yang unik ini adalah hasil kolaborasi antara SDN 3 Jajag dan kelompok kegiatan mahasiswa "Kampus Merdeka" Ini adalah contoh bagaimana upaya bersama dari berbagai pihak dapat menciptakan dampak positif yang signifikan dalam mengatasi masalah inklusi sosial.

 


Perpustakaan Desa Widya Pustaka: Pusat Inklusi Sosial

Perpustakaan Desa Widya Pustaka di Jajag bukan hanya tempat untuk meminjam buku, tetapi juga menjadi pusat aktivitas sosial dan pembelajaran bagi seluruh komunitas. Dikelola oleh desa setempat, perpustakaan ini telah berhasil mengintegrasikan berbagai program dan kegiatan yang mendukung inklusi sosial, terutama dalam pendidikan.

 

Salah satu inisiatif utama mahasiswa Kampus Merdeka dan perpustakaan ini adalah program "Baca Bareng." Program ini didesain untuk memastikan bahwa anak-anak dari berbagai latar belakang, termasuk yang memiliki keterbatasan fisik atau berkebutuhan khusus, dapat belajar dan tumbuh bersama. Dalam program ini, anak-anak dari SDN 3 Jajag belajar bersama-sama, tanpa terkecuali, dan mahasiswa dari "Kampus Merdeka" hadir untuk memberikan dukungan tambahan dalam proses pembelajaran.

 


Kolaborasi yang Mewujudkan Impian

Program "Kampus Mengajar" adalah inisiatif dari mahasiswa perguruan tinggi "Kampus Merdeka" yang berkomitmen untuk mendukung pendidikan inklusif. Mereka tidak hanya mendukung pendidikan formal tetapi juga membantu dalam mengorganisir berbagai acara ekstrakurikuler yang mempromosikan kerjasama, pemahaman, dan integrasi di antara anak-anak. Kolaborasi antara SDN 3 Jajag, Perpusdes Widya Pustaka, dan mahasiswa "Kampus Merdeka" telah menciptakan lingkungan yang mendukung inklusi sosial dengan cara yang inspiratif.

 

Selama tahun ajaran ini, beberapa proker (program kerja) telah berhasil dijalankan. Salah satunya adalah "Kampus Mengajar" Program ini memberikan anak-anak kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas belajar, termasuk membaca, menulis, dan bercerita. Ini bukan hanya cara yang menyenangkan untuk memfasilitasi inklusi sosial, tetapi juga cara yang efektif untuk membangun kepercayaan diri, kerjasama, dan keterampilan sosial di antara anak-anak.

 


Dampak Positif

Kolaborasi antara SDN 3 Jajag, Perpusdes Widya Pustaka, dan mahasiswa "Kampus Merdeka" telah membawa banyak dampak positif pada komunitas Desa Jajag. Berikut adalah beberapa hasil yang telah dicapai:

  1. Peningkatan Aksesibilitas Pendidikan: Anak-anak dari berbagai latar belakang sekarang memiliki akses yang lebih baik ke pendidikan berkualitas.

  2. Pembentukan Hubungan Sosial yang Kuat: Anak-anak belajar untuk menerima dan menghargai perbedaan, menciptakan komunitas yang inklusif dan saling mendukung.

  3. Peningkatan Keterampilan dan Potensi: Program "Kampus Mengajar" dan kegiatan lainnya telah membantu dalam pengembangan keterampilan kreatif dan sosial anak-anak.

  4. Kesadaran Masyarakat: Program ini juga telah membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusi sosial dan pendidikan yang setara.

 


Mendorong Perubahan yang Lebih Luas

Kolaborasi antara SDN 3 Jajag, Perpusdes Widya Pustaka, dan kelompok kegiatan mahasiswa "Kampus Merdeka" adalah contoh nyata bagaimana inisiatif inklusi sosial dapat mengubah kehidupan anak-anak dan komunitas mereka. Ini adalah upaya yang harus terus didorong dan diperluas agar lebih banyak anak-anak di seluruh negeri dapat mengakses pendidikan yang setara dan memiliki peluang yang setara dalam kehidupan.

 

Kisah sukses ini mengingatkan kita bahwa inklusi sosial adalah tugas bersama yang harus diemban oleh masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan berkeadilan bagi semua warganya.



20 September 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/20/2023 03:00:00 PM

Di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terselenggara program pemberdayaan masyarakat berfokus pada pengembangan keterampilan SDM. Salah satu aspek penting dari program ini adalah pelatihan bagi warga dalam seni membuat kerajinan anyaman menggunakan bahan bambu serta kerajinan dari paralon pipa.

Pelatihan pembuatan kerajinan anyaman bambu dan paralon pipa diadakan di pendopo Desa Jajag. Pada pelatihan anyaman bambu, diikuti oleh 20 peserta, terdiri dari 16 perempuan dan 4 laki-laki. Sementara itu, pelatihan paralon pipa diikuti oleh 15 peserta, dengan 10 peserta perempuan dan 5 peserta laki-laki.

Foto : Sejumlah perempuan yang ikut pelatihan terlihat tekun dan berupaya bisa mendapat ilmu keterampilan.

Menurut Kepala Desa Jajag, Suparno SH, pelatihan membuat kerajinan anyaman bambu dan paralon pipa adalah inisiatif desa untuk memberdayakan warganya. Program ini terwujud berkat usulan dari warga melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes).

"Program pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan warga kami, dan ide ini muncul dari aspirasi warga pada Musrenbangdes tahun 2022", jelasnya.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan masyarakat akan memiliki keterampilan untuk memulai usaha secara mandiri. Pelatihan dalam pembuatan kerajinan anyaman dari bambu dan paralon pipa menjadi salah satu wujudnya. Jenis kerajinan ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah dan mengatasi masalah pengangguran.

Banyuwangi kini sedang menjadi sorotan dunia berkat daya tarik pariwisatanya. Kerajinan lokal, seperti anyaman bambu dan produk dari paralon pipa, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Foto : Produk hasil pelatihan.

Semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk membeli barang-barang yang terbuat dari bahan alam atau kembali ke alam, seperti kerajinan bambu. Tak kalah menarik adalah keunikan dari kerajinan yang menggunakan bahan paralon pipa, seperti tutup lampu, bingkai, cangkir ATK, dekorasi interior, dan berbagai produk lainnya.

"Kini, bahkan telah ada produk kerajinan anyaman bambu yang diekspor, memberikan kontribusi devisa bagi negara. Tidak hanya itu, kerajinan dari paralon pipa juga memiliki daya tarik tersendiri", ujarnya.

Perajin kerajinan anyaman bambu, Suparno, menegaskan bahwa membuat kerajinan seperti tas, wadah, bahkan tempat makanan dari bahan bambu tidak sulit. Yang dibutuhkan hanyalah kemauan dan semangat untuk belajar.

"Contohnya, ibu-ibu yang baru mencoba menganyam bisa dengan cepat membuat tas dari anyaman bambu", ujar Suparno.

Intan, salah satu peserta pelatihan, mengakui bahwa sebelumnya ia belum memiliki pengalaman dalam membuat anyaman dari bahan bambu. Namun, karena merasa tertantang, akhirnya ia berhasil membuat dua buah tas dengan tekun menerapkan kemampuan yang dipelajarinya.

Foto : Perempuan terlihat berkelompok berlatih menganyam bambu.

Tri Suryo Handoko Putro, seorang warga Dusun Petahunan, mengungkapkan ketertarikannya untuk mengikuti pelatihan ini dengan tujuan membuat hiasan lampu yang dapat dipasarkan.

"Awalnya saya pikir sulit untuk membuatnya. Namun setelah mencoba dan praktek langsung, ternyata tidak se sulit yang saya bayangkan", ujarnya.

Sebelumnya, program pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Jajag di Pendopo Desa dibuka oleh Kepala Desa, Suparno SH, pada hari Senin tanggal 18 September 2023. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pariwisata, Camat Gambiran, dan perwakilan dari Unesco Geopark. Program pelatihan tersebut digelar hingga hari rabo tanggal 20 September 2023.

13 September 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/13/2023 02:40:00 PM
Foto : Tim PKK melaksanakan program pemerintah PHBS dalam menanggulangi kampungan kurang bersih, terutama membersihkan jentik nyamuk deman berdarah.

Desa Jajag, yang terletak di Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah menunjukkan contoh yang layak diadopsi oleh desa-desa lain sehubungan dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan. Kebersihan di desa ini telah menjadi fokus utama bagi masyarakat, seiring dengan keinginan mereka untuk mencegah penyakit berbahaya, terutama Demam Berdarah.

Desa Jajag berkomitmen untuk menjaga lingkungannya dengan aman dan menjaga kebersihan secara berkelanjutan. Upaya ini bertujuan untuk melindungi semua warga dari potensi serangan penyakit, khususnya Demam Berdarah (DB).

Foto : Kepala Desa Jajag Suparno SH, berkunjung kerumah warga untuk melihat kebersihan pekarangan rumah.

Kepala Desa Jajag, Suparno SH, dengan tegas menyatakan bahwa membersihkan lingkungan dan rumah setiap warga adalah tanggung jawab bersama, seperti yang terlihat dalam kegiatan beberapa hari yang lalu. Ibu-ibu dari PKK bersama-sama dengan warga bahu-membahu membersihkan pekarangan rumah dan lingkungan.

"Kami, bersama dengan tim penggerak PKK Desa Jajag, khususnya para kader, telah melaksanakan gerakan untuk mengatasi masalah jentik sarang nyamuk penyebab Demam Berdarah. Cara kami adalah dengan membersihkan kaleng-kaleng bekas yang kami temukan di berbagai sudut rumah warga", jelasnya.

Ia menekankan bahwa kami terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar mereka tetap peduli terhadap kesehatan diri dan menjaga lingkungan tetap bersih.

Kegiatan sosial ini akan terus diadakan oleh pemerintah Desa Jajag. Dengan menjalani kehidupan yang bersih, warga dapat memastikan kesehatan mereka, sejalan dengan slogan dan program pemerintah, yaitu Gerakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Ini merupakan langkah pertama menuju peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Suparno SH menambahkan, "Semua tindakan kesehatan yang dijalankan didasari oleh kesadaran pribadi itu, memungkinkan keluarga dan semua anggotanya untuk menjadi mandiri dalam menjaga kesehatan dan aktif berperan dalam kegiatan masyarakat"; terangnya.

Foto : Tim PKK bersih keras melihat jentik nyamuk di bak mandi ataupun kaleng bekas.

Perlu diketahui, Desa Jajag memiliki luas wilayah sebesar 816 hektar dan jumlah penduduk sekitar 18.369 jiwa. Desa ini terbagi menjadi 5 Dusun, yaitu Dusun Bulusan, Kampung Baru, Krajan, Petahunan, dan Dusun Yosowinangun. Selama tahun terakhir, dari tahun 2022 hingga 2023, terjadi banyak perubahan signifikan, terutama dalam peningkatan sumber daya manusia.

04 September 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/04/2023 11:14:00 AM


Link : Sertifikat Nomor Pokok Perpustakaan (Pdf) (Jpg)

Link : Sertifikat Akreditasi Perpustakaan Umum Desa Jajag (Pdf) (Jpg)


eDesa Jajag (Pelayanan Online) :

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/04/2023 08:06:00 AM

 

Kantor Desa Jajag

Desa Jajag, terletak di Kecamatan Gambiran, berada di jalur utama dari Kabupaten Banyuwangi menuju Kabupaten Jember. Selama tahun terakhir, dari 2022 hingga 2023, terjadi banyak perubahan signifikan baik dalam pembangunan fisik maupun dalam peningkatan Sumber Daya Manusianya (SDM).

Dengan luas wilayah seluas 816 hektar dan populasi sekitar 18.369 jiwa, masyarakatnya memiliki berbagai sumber penghasilan, termasuk PNS, perdagangan, pertanian, dan berbagai usaha mandiri. Desa ini terbagi menjadi 5 dusun, yakni Dusun Bulusari, Dusun Kampung Baru, Dusun Krajan, Dusun Petahunan dan Dusun Yosowinangun.

Menurut Kepala Desa Jajag, Suparno SH, desa ini telah mencapai banyak kemajuan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, termasuk dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan SDM.

Dalam rentang tahun 2022 hingga 2023 saja, telah terlaksana 6 proyek pembangunan fisik serta 4 program pemberdayaan SDM, dan bantuan melalui program ketahanan pangan.

"Kami terus berupaya untuk memajukan Desa Jajag. Pada tahun ini saja, kami telah menyelesaikan 3 proyek fisik menggunakan alokasi Dana Desa dan 3 kegiatan proyek lainnya melalui program usulan dari masyarakat" ungkapnya.

Foto : Kepala Desa Jajag Suparno SH.

Hasil pencapaian pembangunan fisik melalui alokasi Dana Desa (DD) antara lain mencakup proyek pavingisasi yang terletak di Dusun Petahunan. Selain itu, pembangunan plengsengan irigasi juga dilaksanakan di Dusun Yosowinangun sebagai bagian dari program ketahanan pangan.

Pembangunan ini juga responsif terhadap usulan masyarakat, seperti rehabilitasi satu mushola dan tiga masjid. Selain itu, proyek pembangunan jalan paving tersebar di delapan lokasi, dan pembangunan plengsengan dilakukan di delapan titik berbeda. Terakhir, satu proyek pembangunan pagar makam di Dusun Bulusari juga berhasil direalisasikan.

Selain itu, pemberdayaan SDM juga telah diwujudkan melalui berbagai inisiatif, seperti penyelenggaraan 4 program pelatihan bagi warga desa.

Pemuda diberikan pelatihan keterampilan dalam sablon, sementara ibu-ibu PKK diberikan bekal dalam pelatihan cara membuat kue. Sebagian pemuda juga mendapatkan pembekalan dalam seni menganyam bambu, menciptakan karya seni yang tidak hanya memperkaya budaya tetapi juga meningkatkan pendapatan. Dan yang tidak kalah penting, segera diadakan pelatihan dalam pembuatan kerajinan dari bahan paralon yang relevan dengan pertanian modern tanpa menggunakan media tanah, tetapi dengan memanfaatkan media air.

Tidak hanya itu, pemerintah Desa Jajag telah menginisiasi program ketahanan pangan dengan menyediakan bantuan ternak dan bibit tanaman kepada masyarakat.

"Kami juga telah mengalokasikan bantuan melalui program ketahanan pangan untuk kelompok ternak dan mendistribusikan bibit tanaman yang memberikan manfaat bagi warga" ujar Kepala Desa Jajag, Suparno SH

Prestasi yang telah diraih oleh Kepala Desa Jajag patut mendapat apresiasi tinggi. Meskipun negara ini baru saja pulih dari krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemik Covid - 19, pemerintah Desa Jajag berhasil menjalankan program-program sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Banyuwangi Rebound.

Kepala Desa Jajag, Suparno SH, berharap bahwa meskipun masa jabatannya akan berakhir pada Desember 2023, upaya yang telah dilakukan selama tahun 2023 akan tetap berlanjut.

“masih ada beberapa lokasi pembangunan plengsengan yang belum kita perbaiki, serta Lapangan Jajag yang masih memerlukan perhatian pembangunan tambahan. Seperti dibagian depan lapangan, penting untuk memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH), sementara di bagian belakangnya, fasilitas olahraga akan menjadi tambahan yang sangat dibutuhkan masyarakat.” Ungkapnya.