Valentine's Day Arrow Through The Heart
Selamat Datang Di Web Support Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur | Untuk Informasi Pelayanan Desa Jajag Silahkan Hubungi 0853-3652-5825 (Candra) | Untuk Whatsapp Silahkan Klik "E-DESA" Dan Pilih "Pelayanan Masyarakat Desa" Atau Langsung Dibawah Halaman klik "Pelayanan Masyarakat Via Whatsapp" | TERIMA KASIH | -Informasi- |

Translate

29 Februari 2024

Posted by Ary Eko Prasetyo, S.Kom
No comments | 2/29/2024 10:42:00 AM


 

MAHAL: Pembibit cabai di Dusun Sukodadi, Desa Sraten, Kecamatan Cluring ramai permintaan saat harga cabai rawit dan cabai merah naik di pasaran Selasa (27/2).

Jajag.my.id - Usaha pembibitan cabai di Dusun Sukodadi, Desa Sraten, Kecamatan Cluring ikut ketiban rezeki imbas harga cabai yang cenderung tinggi sejak beberapa bulan lalu.

Permintaan bibit cabai, kini juga tinggi.

Banyaknya pesanan bibit cabai ini, membuat perajin pembibitan sampai kewalahan.

“Mulai Oktober 2023 permintaan sangat tinggi,” kata salah satu pembibit cabai Dwi Liyanto, 24, warga Dusun Sukodadi, Desa Sraten, Kecamatan Cluring, kemarin (27/2).

Permintaan bibit cabai itu, terang dia, sebagian besar berasal dari petani di desa-desa di Kecamatan Cluring dan Gambiran.

“Jumlah permintaan mulai November 2023 selalu tinggi, lebih dari 15 ribu bibit,” ungkapnya.

Dwi menyebut harga per seribu bibit sekitar Rp 180 ribu. Jika dihitung satuan, harganya sekitar Rp 180 per bibit.

Harga itu tidak banyak berubah karena tidak ada kenaikan harga benih cabai rawit.

“Yang sering naik harga cabainya saja, kalau bibitnya tetap,” terangnya.

Bibit cabai siap jual, jelas dia, yang sudah berusia 30 hari setelah tanam.

Bibit pada usia tersebut, sudah siap dipindah tanam ke lahan.

“Kalau terlalu muda, bibit cabai bisa cepat mati karena belum siap ditanam di lahan terbuka,” katanya.

Suroyo, 40, petani asal Desa Jajag, Kecamatan Gambiran mengaku masih tertarik menanam cabai lantaran harganya yang relatif tinggi sejak Oktober 2023.

“Tidak biasanya bisa awet di atas Rp 50 ribu per kilogram hingga berbulan-bulan,” cetusnya.

Hanya saja, terang dia, menanam cabai membutuhkan ketelatenan. Sebab, masih banyak penyakit, hama, hingga faktor cuaca yang bisa membuat produksi tidak optimal.

“Tantangan utamanya ya cuaca dan penyakit itu,” terangnya.

Hanya saja, masih kata dia, harga cabai yang relatif tinggi membuat pria yang sudah belasan tahun bertani itu kembali memutuskan menanam cabai.

“Selama modal dan hasilnya ada, tetap tanam cabai,” cetusnya.

Sementara itu, dari pantauan harga cabai di Pasar Jajag, Kecamatan Gambiran, harga rata-rata cabai rawit dan cabai merah terkerek Rp 5.000 per kilogram dibandingkan dua hari sebelumnya.

“Cabai rawit Rp 60 ribu per kilogram, cabai merah besar Rp 85 ribu per  kilogram,” ungkap Rahmawati, 47, pedagang asal Dusun Krajan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran.


05 Oktober 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 10/05/2023 09:48:00 AM

Anak-anak SDN 3 Jajag belajar bersama

BANYUWANGI, WartaJajag - Inklusi sosial adalah prinsip kunci dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan berkeadilan. Di berbagai belahan dunia, inklusi sosial menjadi pijakan penting untuk memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang latar belakang, memiliki kesempatan yang setara untuk terlibat dalam kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi. Di Indonesia, upaya untuk menciptakan inklusi sosial terus berkembang, dan salah satu tempat yang memainkan peran krusial dalam hal ini adalah perpustakaan desa. Di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Perpusdes Widya Pustaka Jajag telah menjadi pelopor dalam menggalang inklusi sosial melalui berbagai program inovatif yang melibatkan seluruh komunitas desa, dengan fokus pada pendidikan anak-anak.

 

Program inklusi sosial yang unik ini adalah hasil kolaborasi antara SDN 3 Jajag dan kelompok kegiatan mahasiswa "Kampus Merdeka" Ini adalah contoh bagaimana upaya bersama dari berbagai pihak dapat menciptakan dampak positif yang signifikan dalam mengatasi masalah inklusi sosial.

 


Perpustakaan Desa Widya Pustaka: Pusat Inklusi Sosial

Perpustakaan Desa Widya Pustaka di Jajag bukan hanya tempat untuk meminjam buku, tetapi juga menjadi pusat aktivitas sosial dan pembelajaran bagi seluruh komunitas. Dikelola oleh desa setempat, perpustakaan ini telah berhasil mengintegrasikan berbagai program dan kegiatan yang mendukung inklusi sosial, terutama dalam pendidikan.

 

Salah satu inisiatif utama mahasiswa Kampus Merdeka dan perpustakaan ini adalah program "Baca Bareng." Program ini didesain untuk memastikan bahwa anak-anak dari berbagai latar belakang, termasuk yang memiliki keterbatasan fisik atau berkebutuhan khusus, dapat belajar dan tumbuh bersama. Dalam program ini, anak-anak dari SDN 3 Jajag belajar bersama-sama, tanpa terkecuali, dan mahasiswa dari "Kampus Merdeka" hadir untuk memberikan dukungan tambahan dalam proses pembelajaran.

 


Kolaborasi yang Mewujudkan Impian

Program "Kampus Mengajar" adalah inisiatif dari mahasiswa perguruan tinggi "Kampus Merdeka" yang berkomitmen untuk mendukung pendidikan inklusif. Mereka tidak hanya mendukung pendidikan formal tetapi juga membantu dalam mengorganisir berbagai acara ekstrakurikuler yang mempromosikan kerjasama, pemahaman, dan integrasi di antara anak-anak. Kolaborasi antara SDN 3 Jajag, Perpusdes Widya Pustaka, dan mahasiswa "Kampus Merdeka" telah menciptakan lingkungan yang mendukung inklusi sosial dengan cara yang inspiratif.

 

Selama tahun ajaran ini, beberapa proker (program kerja) telah berhasil dijalankan. Salah satunya adalah "Kampus Mengajar" Program ini memberikan anak-anak kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas belajar, termasuk membaca, menulis, dan bercerita. Ini bukan hanya cara yang menyenangkan untuk memfasilitasi inklusi sosial, tetapi juga cara yang efektif untuk membangun kepercayaan diri, kerjasama, dan keterampilan sosial di antara anak-anak.

 


Dampak Positif

Kolaborasi antara SDN 3 Jajag, Perpusdes Widya Pustaka, dan mahasiswa "Kampus Merdeka" telah membawa banyak dampak positif pada komunitas Desa Jajag. Berikut adalah beberapa hasil yang telah dicapai:

  1. Peningkatan Aksesibilitas Pendidikan: Anak-anak dari berbagai latar belakang sekarang memiliki akses yang lebih baik ke pendidikan berkualitas.

  2. Pembentukan Hubungan Sosial yang Kuat: Anak-anak belajar untuk menerima dan menghargai perbedaan, menciptakan komunitas yang inklusif dan saling mendukung.

  3. Peningkatan Keterampilan dan Potensi: Program "Kampus Mengajar" dan kegiatan lainnya telah membantu dalam pengembangan keterampilan kreatif dan sosial anak-anak.

  4. Kesadaran Masyarakat: Program ini juga telah membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusi sosial dan pendidikan yang setara.

 


Mendorong Perubahan yang Lebih Luas

Kolaborasi antara SDN 3 Jajag, Perpusdes Widya Pustaka, dan kelompok kegiatan mahasiswa "Kampus Merdeka" adalah contoh nyata bagaimana inisiatif inklusi sosial dapat mengubah kehidupan anak-anak dan komunitas mereka. Ini adalah upaya yang harus terus didorong dan diperluas agar lebih banyak anak-anak di seluruh negeri dapat mengakses pendidikan yang setara dan memiliki peluang yang setara dalam kehidupan.

 

Kisah sukses ini mengingatkan kita bahwa inklusi sosial adalah tugas bersama yang harus diemban oleh masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan berkeadilan bagi semua warganya.



20 September 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/20/2023 03:00:00 PM

Di Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terselenggara program pemberdayaan masyarakat berfokus pada pengembangan keterampilan SDM. Salah satu aspek penting dari program ini adalah pelatihan bagi warga dalam seni membuat kerajinan anyaman menggunakan bahan bambu serta kerajinan dari paralon pipa.

Pelatihan pembuatan kerajinan anyaman bambu dan paralon pipa diadakan di pendopo Desa Jajag. Pada pelatihan anyaman bambu, diikuti oleh 20 peserta, terdiri dari 16 perempuan dan 4 laki-laki. Sementara itu, pelatihan paralon pipa diikuti oleh 15 peserta, dengan 10 peserta perempuan dan 5 peserta laki-laki.

Foto : Sejumlah perempuan yang ikut pelatihan terlihat tekun dan berupaya bisa mendapat ilmu keterampilan.

Menurut Kepala Desa Jajag, Suparno SH, pelatihan membuat kerajinan anyaman bambu dan paralon pipa adalah inisiatif desa untuk memberdayakan warganya. Program ini terwujud berkat usulan dari warga melalui Musyawarah Rencana Pembangunan Desa (Musrenbangdes).

"Program pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan keterampilan warga kami, dan ide ini muncul dari aspirasi warga pada Musrenbangdes tahun 2022", jelasnya.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, diharapkan masyarakat akan memiliki keterampilan untuk memulai usaha secara mandiri. Pelatihan dalam pembuatan kerajinan anyaman dari bambu dan paralon pipa menjadi salah satu wujudnya. Jenis kerajinan ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah dan mengatasi masalah pengangguran.

Banyuwangi kini sedang menjadi sorotan dunia berkat daya tarik pariwisatanya. Kerajinan lokal, seperti anyaman bambu dan produk dari paralon pipa, juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.

Foto : Produk hasil pelatihan.

Semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk membeli barang-barang yang terbuat dari bahan alam atau kembali ke alam, seperti kerajinan bambu. Tak kalah menarik adalah keunikan dari kerajinan yang menggunakan bahan paralon pipa, seperti tutup lampu, bingkai, cangkir ATK, dekorasi interior, dan berbagai produk lainnya.

"Kini, bahkan telah ada produk kerajinan anyaman bambu yang diekspor, memberikan kontribusi devisa bagi negara. Tidak hanya itu, kerajinan dari paralon pipa juga memiliki daya tarik tersendiri", ujarnya.

Perajin kerajinan anyaman bambu, Suparno, menegaskan bahwa membuat kerajinan seperti tas, wadah, bahkan tempat makanan dari bahan bambu tidak sulit. Yang dibutuhkan hanyalah kemauan dan semangat untuk belajar.

"Contohnya, ibu-ibu yang baru mencoba menganyam bisa dengan cepat membuat tas dari anyaman bambu", ujar Suparno.

Intan, salah satu peserta pelatihan, mengakui bahwa sebelumnya ia belum memiliki pengalaman dalam membuat anyaman dari bahan bambu. Namun, karena merasa tertantang, akhirnya ia berhasil membuat dua buah tas dengan tekun menerapkan kemampuan yang dipelajarinya.

Foto : Perempuan terlihat berkelompok berlatih menganyam bambu.

Tri Suryo Handoko Putro, seorang warga Dusun Petahunan, mengungkapkan ketertarikannya untuk mengikuti pelatihan ini dengan tujuan membuat hiasan lampu yang dapat dipasarkan.

"Awalnya saya pikir sulit untuk membuatnya. Namun setelah mencoba dan praktek langsung, ternyata tidak se sulit yang saya bayangkan", ujarnya.

Sebelumnya, program pelatihan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa Jajag di Pendopo Desa dibuka oleh Kepala Desa, Suparno SH, pada hari Senin tanggal 18 September 2023. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pariwisata, Camat Gambiran, dan perwakilan dari Unesco Geopark. Program pelatihan tersebut digelar hingga hari rabo tanggal 20 September 2023.

13 September 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/13/2023 02:40:00 PM
Foto : Tim PKK melaksanakan program pemerintah PHBS dalam menanggulangi kampungan kurang bersih, terutama membersihkan jentik nyamuk deman berdarah.

Desa Jajag, yang terletak di Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, telah menunjukkan contoh yang layak diadopsi oleh desa-desa lain sehubungan dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan. Kebersihan di desa ini telah menjadi fokus utama bagi masyarakat, seiring dengan keinginan mereka untuk mencegah penyakit berbahaya, terutama Demam Berdarah.

Desa Jajag berkomitmen untuk menjaga lingkungannya dengan aman dan menjaga kebersihan secara berkelanjutan. Upaya ini bertujuan untuk melindungi semua warga dari potensi serangan penyakit, khususnya Demam Berdarah (DB).

Foto : Kepala Desa Jajag Suparno SH, berkunjung kerumah warga untuk melihat kebersihan pekarangan rumah.

Kepala Desa Jajag, Suparno SH, dengan tegas menyatakan bahwa membersihkan lingkungan dan rumah setiap warga adalah tanggung jawab bersama, seperti yang terlihat dalam kegiatan beberapa hari yang lalu. Ibu-ibu dari PKK bersama-sama dengan warga bahu-membahu membersihkan pekarangan rumah dan lingkungan.

"Kami, bersama dengan tim penggerak PKK Desa Jajag, khususnya para kader, telah melaksanakan gerakan untuk mengatasi masalah jentik sarang nyamuk penyebab Demam Berdarah. Cara kami adalah dengan membersihkan kaleng-kaleng bekas yang kami temukan di berbagai sudut rumah warga", jelasnya.

Ia menekankan bahwa kami terus memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar mereka tetap peduli terhadap kesehatan diri dan menjaga lingkungan tetap bersih.

Kegiatan sosial ini akan terus diadakan oleh pemerintah Desa Jajag. Dengan menjalani kehidupan yang bersih, warga dapat memastikan kesehatan mereka, sejalan dengan slogan dan program pemerintah, yaitu Gerakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Ini merupakan langkah pertama menuju peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Suparno SH menambahkan, "Semua tindakan kesehatan yang dijalankan didasari oleh kesadaran pribadi itu, memungkinkan keluarga dan semua anggotanya untuk menjadi mandiri dalam menjaga kesehatan dan aktif berperan dalam kegiatan masyarakat"; terangnya.

Foto : Tim PKK bersih keras melihat jentik nyamuk di bak mandi ataupun kaleng bekas.

Perlu diketahui, Desa Jajag memiliki luas wilayah sebesar 816 hektar dan jumlah penduduk sekitar 18.369 jiwa. Desa ini terbagi menjadi 5 Dusun, yaitu Dusun Bulusan, Kampung Baru, Krajan, Petahunan, dan Dusun Yosowinangun. Selama tahun terakhir, dari tahun 2022 hingga 2023, terjadi banyak perubahan signifikan, terutama dalam peningkatan sumber daya manusia.

04 September 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/04/2023 11:14:00 AM


Link : Sertifikat Nomor Pokok Perpustakaan (Pdf) (Jpg)

Link : Sertifikat Akreditasi Perpustakaan Umum Desa Jajag (Pdf) (Jpg)


eDesa Jajag (Pelayanan Online) :

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 9/04/2023 08:06:00 AM

 

Kantor Desa Jajag

Desa Jajag, terletak di Kecamatan Gambiran, berada di jalur utama dari Kabupaten Banyuwangi menuju Kabupaten Jember. Selama tahun terakhir, dari 2022 hingga 2023, terjadi banyak perubahan signifikan baik dalam pembangunan fisik maupun dalam peningkatan Sumber Daya Manusianya (SDM).

Dengan luas wilayah seluas 816 hektar dan populasi sekitar 18.369 jiwa, masyarakatnya memiliki berbagai sumber penghasilan, termasuk PNS, perdagangan, pertanian, dan berbagai usaha mandiri. Desa ini terbagi menjadi 5 dusun, yakni Dusun Bulusari, Dusun Kampung Baru, Dusun Krajan, Dusun Petahunan dan Dusun Yosowinangun.

Menurut Kepala Desa Jajag, Suparno SH, desa ini telah mencapai banyak kemajuan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, termasuk dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan SDM.

Dalam rentang tahun 2022 hingga 2023 saja, telah terlaksana 6 proyek pembangunan fisik serta 4 program pemberdayaan SDM, dan bantuan melalui program ketahanan pangan.

"Kami terus berupaya untuk memajukan Desa Jajag. Pada tahun ini saja, kami telah menyelesaikan 3 proyek fisik menggunakan alokasi Dana Desa dan 3 kegiatan proyek lainnya melalui program usulan dari masyarakat" ungkapnya.

Foto : Kepala Desa Jajag Suparno SH.

Hasil pencapaian pembangunan fisik melalui alokasi Dana Desa (DD) antara lain mencakup proyek pavingisasi yang terletak di Dusun Petahunan. Selain itu, pembangunan plengsengan irigasi juga dilaksanakan di Dusun Yosowinangun sebagai bagian dari program ketahanan pangan.

Pembangunan ini juga responsif terhadap usulan masyarakat, seperti rehabilitasi satu mushola dan tiga masjid. Selain itu, proyek pembangunan jalan paving tersebar di delapan lokasi, dan pembangunan plengsengan dilakukan di delapan titik berbeda. Terakhir, satu proyek pembangunan pagar makam di Dusun Bulusari juga berhasil direalisasikan.

Selain itu, pemberdayaan SDM juga telah diwujudkan melalui berbagai inisiatif, seperti penyelenggaraan 4 program pelatihan bagi warga desa.

Pemuda diberikan pelatihan keterampilan dalam sablon, sementara ibu-ibu PKK diberikan bekal dalam pelatihan cara membuat kue. Sebagian pemuda juga mendapatkan pembekalan dalam seni menganyam bambu, menciptakan karya seni yang tidak hanya memperkaya budaya tetapi juga meningkatkan pendapatan. Dan yang tidak kalah penting, segera diadakan pelatihan dalam pembuatan kerajinan dari bahan paralon yang relevan dengan pertanian modern tanpa menggunakan media tanah, tetapi dengan memanfaatkan media air.

Tidak hanya itu, pemerintah Desa Jajag telah menginisiasi program ketahanan pangan dengan menyediakan bantuan ternak dan bibit tanaman kepada masyarakat.

"Kami juga telah mengalokasikan bantuan melalui program ketahanan pangan untuk kelompok ternak dan mendistribusikan bibit tanaman yang memberikan manfaat bagi warga" ujar Kepala Desa Jajag, Suparno SH

Prestasi yang telah diraih oleh Kepala Desa Jajag patut mendapat apresiasi tinggi. Meskipun negara ini baru saja pulih dari krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemik Covid - 19, pemerintah Desa Jajag berhasil menjalankan program-program sejalan dengan visi dan misi Kabupaten Banyuwangi Rebound.

Kepala Desa Jajag, Suparno SH, berharap bahwa meskipun masa jabatannya akan berakhir pada Desember 2023, upaya yang telah dilakukan selama tahun 2023 akan tetap berlanjut.

“masih ada beberapa lokasi pembangunan plengsengan yang belum kita perbaiki, serta Lapangan Jajag yang masih memerlukan perhatian pembangunan tambahan. Seperti dibagian depan lapangan, penting untuk memiliki Ruang Terbuka Hijau (RTH), sementara di bagian belakangnya, fasilitas olahraga akan menjadi tambahan yang sangat dibutuhkan masyarakat.” Ungkapnya.

31 Agustus 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 8/31/2023 08:25:00 AM

 

Foto : Kepala Desa Jajag Suparno SH, telah membuka SOUT di BKB Sekar Arum Dusun Krajan, Desa Jajag.

Desa Jajag terus berupaya meningkatkan kesejahteraan warganya melalui berbagai program dan inovasi, salah satunya terwujud dalam peluncuran program SOTH (Sekolah Orang Tua Hebat) pada hari ini. Program Bina Keluarga Balita (BKB) ini berlokasi di Posyandu Sekar Arum yang menjadi pusat kegiatan.

Kepala Desa Jajag, Suparno SH, menjelaskan bahwa pada tanggal 30 Agustus 2023, pemerintah Desa Jajag bersama dengan FORPIMKA Kecamatan Gambiran secara resmi membuka Program SOTH BKB di lokasi Posyandu Sekar Arum, yang terletak di Dusun Krajan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi.

"Hari ini, kami bersama-sama dengan forpimka kecamatan Gambiran, dengan bangga meluncurkan Sekolah Orang Tua Hebat di lokasi Posyandu Sekar Arum" jelasnya.

Foto : Kades Jajag Suparno SH, menyerahkan dokumen kepada pengurus BKB Sekar Arum.

Menurutnya, SOTH berfungsi untuk membangun komitmen dalam berkomunikasi antara orang tua dengan anak, yakni memberikan program intensif kepada orang tua balita yang sebagian besar adalah generasi milenial.

Suparno mengungkapkan bahwa masalah stunting tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, kondisi kesehatan bawaan, atau asupan gizi yang kurang, melainkan juga terkait dengan pola asuh anak yang kurang tepat.

Oleh karena itu, program SOTH memiliki peran sebagai sekolah pengasuhan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam merawat balita. Fokusnya adalah membantu orang tua memahami lebih dalam kebutuhan psikologis anak mereka.

Foto: Kepala Desa, Forpimka, Kepala Dusun Krajan, TP-PKK Desa Jajag, dan Pengurus BKB Sekar Arum Dusun Krajan.

Suparno juga menjelaskan, "Dalam SOTH, orang tua belajar dan menerima berbagai materi yang relevan. Sementara itu, anak-anak mereka dapat bermain untuk mengembangkan motoriknya, semua dilakukan dengan pendampingan kami." Ujarnya.

Dengan penuh harapan, ia menambahkan, "Kami berharap PAUD Sekar Arum di Desa Jajag tetap berjalan dengan baik, sehingga anak-anak berusia 3 tahun memiliki kesempatan untuk tumbuh sebagai generasi penerus bangsa di masa depan." Kata Kepala Desa Jajag, Suparno SH.

30 Agustus 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 8/30/2023 04:00:00 PM

 

Foto : Kepala Desa Suparno, S.H, di kantor pelayanan Desa Jajag.

Upaya meningkatkan kualitas layanan publik kepada warga Desa telah diwujudkan melalui berbagai pelayanan administratif, termasuk pengurusan akta kelahiran, Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Akta Kematian, pembuatan akta jual beli tanah, serta kelengkapan administrasi usaha.

Di Desa Jajag, yang terletak di Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, Jawa Timur, setiap hari masyarakat desa memanfaatkan fasilitas Balai Desa untuk menyelesaikan beragam kebutuhan administratif, surat-surat penting, dan dokumen lainnya. Rata-rata, antara lima hingga lima belas warga berdatangan ke Balai Desa Jajag setiap harinya guna mengurus berbagai administrasi.

Foto : Tri abi saat mengurus KTP di pelayanan kantor Desa Jajag.











Salah satu warga Dusun Krajan, Tri Abi menyampaikan, "Layanan umum di Balai Desa ini sungguh membantu kami sebagai masyarakat. Semua urusan terkait berkas menjadi lebih mudah. Saya sendiri saat ini sedang mengurus penggantian KTP yang hilang." Ungkapnya.

Perbaikan dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Desa Jajag ini memberikan manfaat konkret bagi warganya, menghilangkan hambatan dalam mengurus berbagai dokumen penting. Tri Abi hanya merupakan salah satu contoh dari banyaknya warga yang merasakan dampak positif dari layanan yang disediakan oleh Balai Desa Jajag.
Sementara itu, Kepala Desa Jajag, Suparno SH, mengungkapkan beragam layanan yang telah tersedia di desanya, bahkan ia menyoroti adanya program unggulan yang dirancang untuk melayani masyarakatnya.

"Setiap hari, kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat melalui program Smart Kampung. Tujuan kami adalah memastikan bahwa setiap warga mendapatkan layanan yang optimal. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kami kepada warga Desa Jajag," ungkapnya.

Foto : Kantor pelayanan Desa Jajag.

Suparno menekankan bahwa sistem pelayanan di Desa Jajag telah terhubung langsung dengan Dispendukcapil, sehingga warga Desa Jajag tidak perlu merasa ragu lagi saat ingin mengurus berbagai keperluan administratif.

Dengan koneksi langsung Dispendukcapil, ia berharap warga Desa Jajag merasa lebih percaya diri dan mudah saat berurusan dengan keperluan administratif. Suparno juga mengungkapkan harapannya bahwa pelayanan yang diberikan akan terus mengalami peningkatan yang signifikan demi kenyamanan dan kepuasan warga.

Sebagai bagian dari agenda nasional, pelaksanaan pelayanan publik untuk meningkatkan kesejahteraan desa memerlukan pengembangan dan penyusunan lebih lanjut. Hal ini diperlukan agar dapat dijalankan secara efektif oleh berbagai lembaga, dinas terkait dengan wilayah desa, komunitas desa itu sendiri, dan pihak-pihak lain yang memiliki peran penting dalam pelaksanaan UU Desa.

25 Agustus 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 8/25/2023 08:47:00 AM

 
Foto : Kepala Desa Jajag

Semarak perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78 begitu terasa di seluruh penjuru institusi pemerintahan.

Dalam semangat mengenang jasa para pahlawan, berbagai institusi berlomba-lomba mengadakan beragam acara, perlombaan, dan festival kemerdekaan.

Foto : Staf Desa Jajag ikut dalam karnaval kemerdekaan.

Salah satu yang menarik perhatian adalah partisipasi aktif Kepala Desa Jajag beserta istrinya dalam meramaikan karnaval. Mereka turut serta dalam barisan karnaval yang diorganisir oleh kecamatan Gambiran pada hari Kamis kemarin, 24 Agustus 2023.

Jalanan protokol di Jajag dipadati oleh kerumunan manusia yang hendak melihat maupun sebagai peserta. Masyarakat merasa bahagia dapat merayakan kemerdekaan dengan berpartisipasi dalam karnaval ini. Selain peserta, ribuan penonton juga turut merasa gembira menyambut datangnya barisan karnaval yang berjalan dengan penuh semangat.

Foto : Warga desa Jajag ikut karnaval kemerdekaan berbusana Dayak Kalimantan.

Kepala Desa Jajag, Suparno, mengungkapkan bahwa hari ini adalah momen kebahagiaan bagi semua masyarakat, bukan hanya karena telah merdeka, tetapi juga sebagai penghormatan kepada para pejuang yang berjuang dan mengorbankan banyak hal demi kemerdekaan.

"Perayaan ini merupakan simbol penting dan suatu bentuk kebahagiaan. Pada bulan ini, Indonesia merayakan kemerdekaan yang patut kita hargai melalui berbagai macam acara, termasuk karnaval ini. Acara ini juga mengingatkan kita tentang semangat 'Bhinneka Tunggal Ika'. Sebagian peserta karnaval mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia, sebagai pengingat bahwa Nusantara ini adalah satu keluarga besar dan kita bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia." Jelasnya.

Foto : Kelompok warga lain juga berbaris dan bersorak memeriahkan karnaval kemerdekaan.

Dengan semangat ini, perayaan kemerdekaan tidak hanya menjadi ajang hura-hura semata, tetapi juga menjadi waktu yang berarti untuk mengingat jasa para pahlawan dan memupuk rasa persatuan di antara masyarakat Indonesia.


eDesa Jajag (Pelayanan Online) :

19 Agustus 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 8/19/2023 10:38:00 AM

eDesa Jajag (Pelayanan Online) :