Valentine's Day Arrow Through The Heart
Selamat Datang Di Web Support Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur | Untuk Informasi Pelayanan Desa Jajag Silahkan Hubungi 0853-3652-5825 (Candra) | Untuk Whatsapp Silahkan Klik "E-DESA" Dan Pilih "Pelayanan Masyarakat Desa" Atau Langsung Dibawah Halaman klik "Pelayanan Masyarakat Via Whatsapp" | TERIMA KASIH | -Informasi- |

Translate

27 Juli 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 7/27/2023 02:45:00 PM

 

BANYUWANGI - Memastikan seluruh anak mendapatkan pendidikan yang baik, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak seluruh tenaga pendidikan bergotong royong menyisir anak-anak yang tidak bersekolah. 

"Saya minta semua guru ikut membantu menuntaskan permasalahan anak tidak sekolah. Baik yang putus sekolah, tidak melanjutkan sekolah, maupun yang sama sekali memang belum pernah bersekolah," kata Bupati Ipuk saat menghadiri seminar Tour Nasional 2023 School Leadership Gathering, yang merupakan mitra dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek), di Aula SMPN 1 Giri, Kamis (27/7/2023). 

Kegiatan seminar tersebut diikuti 1.200 peserta yang terdiri atas para kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidikan lainnya dari tingkat PAUD, SD, SMP, hingga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Banyuwangi. Kegiatan ini dilaksanakan tiga hari, Kamis-Sabtu (27-29 Juli), di mana setiap harinya dibagi dalam dua sesi, masing-masing sesi diikuti 200 peserta.

Ipuk menyampaikan, pemkab berkomitmen memberikan kesempatan pendidikan yang sama dan merata bagi seluruh anak di Banyuwangi. Hal tersebut, imbuh Ipuk, tidak bisa dilakukan sendiri  oleh pemerintah daerah, melainkan membutuhkan sinergi dan kerja sama dengan banyak pihak, di antaranya para guru. 

"Mari kita sama-sama peduli. Tengoklah di kanan-kiri Bapak-Ibu semua. Jika ada anak-anak, termasuk anak-anak difabel, yang tidak bersekolah, mohon segera informasikan kepada kepala desa, lurah, atau camat setempat agar bisa segera ditangani,” imbau Ipuk.

Ipuk menyebut, Banyuwangi telah meluncurkan berbagai program di sektor pendidikan. Seperti beasiswa Banyuwangi Cerdas, uang saku dan uang transportasi bagi siswa kurang mampu yang berprestasi, dan beasiswa khusus difabel dan penghafar Alquran.

Program lainnya adalah Siswa Asuh Sebaya (SAS) dimana siswa yang berkecukupan menyisihkan sebagian uang sakunya untuk membantu siswa lain yang membutuhkan. Ada juga Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh) yang membantu anak-anak putus sekolah untuk kembali ke bangku sekolah, maupun melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.

“Bapak-Ibu tidak usah khawatir harus mengeluarkan uang pribadi. Pemkab sudah memiliki banyak program yang memang disiapkan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Bapak-Ibu cukup bantu kami untuk menemukan dan segera laporkan,” tegas Ipuk.

Seminar Tour Nasional 2023 School Leadership Gathering dilaksanakan oleh lembaga independen mitra Kemendikbud Ristek untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui implementasi kurikulum Merdeka.

Dalam seminar ini, para peserta diberikan materi terkait penyusunan perencanaan modul ajar, aktualisasi managemen kelas, dan banyak lainnya. (*)

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
| 7/27/2023 02:10:00 PM

 




BENTUK BAGIAN-BAGIAN LAMBANG

  1. DAUN LAMBANG BERBENTUK PERISAI
    Ditengah-tengah lambang berdiri tegak lurus garis berwarna putih membelah dasar lambang secara simetris menjadi dua bagian sebelah kiri warna hitam, bagian sebelah kanan warna hijau.
  2. DALAM LAMBANG TERTULIS PETA KABUPATEN BANYUWANGI.
    Dengan dibatasi oleh gambar padi berbutir 17 sebelah kanan dan 8 buah kapas sebelah kiri. Selat Bali dan Samudra Indonesia serta Kawah Ijen dilukiskan dengan warna biru.
  3. DI BAGIAN ATAS TENGAH.
    yakni di atas Peta Kabupaten Banyuwangi terlukiskan sebuah bintang bersudut lima dengan warna kuning emas melekat pada garis tegak lurus tersebut di atas. Bintang tersebut bersinar lima.
  4. PITA KUNING.
    menghiasi bagian bawah dengan berisikan tulisan "B A N Y U W A N G I", dengan warna merah.
  5. PITA PUTIH SEBAGAI DASAR.
    pada bagian bawah di luar daun lambang dengan berisikan tulisan "SATYA BHAKTI PRAJA MUKTI", berwarna hitam, yang menyatu garis tepi perisai.

MAKNA BAGIAN-BAGIAN LAMBANG

  1. DAUN LAMBANG BERBENTUK PERISAI.
    adalah lambang keamanan dan ketentraman serta kejujuran melambangkan dasar dan keinginan hidup rakyat Kabupaten Banyuwangi.
  2. BINTANG DENGAN WARNA KUNING EMAS.
    adalah lambang Ketuhanan Yang Maha Esa, bersudut lima dan bersinar lima dengan garis tegak berarti berdiri tegak atas dasar Pancasila yang merupakan dasar dan falsafah Negara yang senantiasa dijunjung tinggi serta selalu menyinari jiwa rakyat Kabupaten Banyuwangi. Bintang bersinar lima menyinari Peta Kabupaten Banyuwangi, padi dan kapas.
  3. PADI DAN KAPAS.
    lambang sandang pangan yang menjadi kebutuhan pokok rakyat sehari-hari, gambar padi berbutir 17 buah dan kapas 8 buah melambangkan saat-saat kramat bagi Bangsa Indonesia yaitu tanggal 17 Agustus 1945.
  4. PETA KABUPATEN BANYUWANGI.
    yang terdapat banyak sungai-sungai dilukiskan warna kuning dan hijau serta di lingkungan Selat Bali dan Samudra Indonesia melambangkan sumber kemakmuran daerah.
  5. PITA BERISIKAN TULISAN BANYUWANGI.
    menunjukkan Daerah Kabupaten Banyuwangi.
  6. PITA DASAR DENGAN WARNA PUTIH.
    berisikan tulisan SATYA BHAKTI PRAJA MUKTI menunjukkan makna selalu mengabdi kepada kebenaran demi kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat.
Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 7/27/2023 09:20:00 AM

26 Juli 2023

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 7/26/2023 03:16:00 PM

 

Banyuwangi – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali melakukan pengecekan distribusi LPG 3 Kg. Setelah sebelumnya meninjau pelaksanaan operasi pasar, Ipuk hari ini turun dan mengecek sejumlah pangkalan di wilayah perkotaan, Rabu (26/7/2023). 

“Ya, saya masih mendengar warga masih kesulitan mendapatkan LPG melon. Hari ini saya ajak Pertamina untuk ikut turun. Sama-sama kita coba cek di lapangan, kenapa kelangkaan LPG ini. Alhamdulillah, dari sidak hari ini tadi ada solusi, nanti Pertamina akan ada tambahan pasokan, kira-kira ada tambahan 32 persen dari pasokan biasanya,” kata Ipuk saat meninjau pangkalan LPG di wilayah Kelurahan Kertosari. Dia mengunjungi antara lain Pangkalan LPG di Pasar Berlian, berbincang dengan pengelolanya, Cupi Ardita. 

“Saya minta rencana tambah pasokan segera dieksekusi, nanti saya cek terus,” imbuh Ipuk.

Pangkalan LPG kini menjadi pilihan warga untuk membeli LPG melon karena toko-toko kelontong sudah kehabisan stok. Selain itu, pangkalan masih menjual sesuai dengan HET, yakni Rp 16 ribu per tabung. 

“Warga mengeluhkan kenaikan harga, terutama yang dijual toko. Untuk itu, kami pastikan pangkalan agar bisa melayani warga dan menjual sesuai harga yang ditetapkan pemerintah. Harga di pangkalan jangan dinaikkan,” kata Ipuk. 

Dalam kesempatan itu, Ipuk membeberkan bahwa Pertamina berencana menambah kuota pasokan harian LPG 3Kg untuk Banyuwangi. “Itu salah satu opsinya, biar kondisi cepat stabil. Paralel, juga akan digelar operasi murah di seluruh kecamatan selama sepekan ini secara bergiliran. Kita akan pantau terus sama Pertamina dan cari solusi jangka pendeknya untuk menstabilkan kondisi kelangkaan ini,” ujar Ipuk. Tampak hadir pula Sales Brand Manager Pertamina Banyuwangi, Denny Nuhrahanto.

Berkoordinasi dengan Pertamina, operasi pasar digelar di 12 titik se-Banyuwangi dalam pekan ini di mana per titik dialokasikan 1.600 tabung elpiji 3 kg. Sehingga total disediakan 19.200 tabung elpiji 3 kg. 

Sementara itu, Denny menjelaskan bahwa pasokan LPG 3 Kg untuk Banyuwangi mencapai 153 – 155 metricton/hari, atau setara 52 ribu tabung LPG 3 Kg. Kuota tahun ini sama dengan tahun sebelumnya, 2022. 

“Untuk Banyuwangi, sebenarnya pasokan yang kita salurkan masih sama, tidak ada perubahan dari bulan kemarin maupun tahun kemarin juga. Namun, kami melihat tahun ini ada peningkatan konsumsi di masyarakat. Jadi, kebutuhan warga akan LPG tidak seimbang dengan kuota yang telah ditetapkan tahun ini,”kata Denny. 

Menyikapi kondisi saat ini, Pertamina akan menambah kuota harian LPG. Rencananya, akan ditambah hingga 32 persen dari kuota yang telah ditetapkan dan akan didistribusikan ke 1.700 pangkalan LPG se-Banyuwangi. 

“Rencananya besok kita tambah, hingga 32 persen. Selain itu, untuk segera menstabilkan kondisi, kita tambah suplai ke pangkalan, sekaligus operasi pasar tetap kita jalankan. Seperti pangkalan Kertosari ini, biasanya dijatah 100 tabung/hari, ini tadi ditambah jadi 120 tabung/hari,” jelasnya. 

Dalam kesempatan itu, kembali Ipuk mengingatkan bahwa LPG 3 Kg tersebut merupakan produk subsidi. Hanya diperuntukkan bagi warga pra sejahtera. “Jadi, LPG 3 Kg tidak diperuntukkan bagi warga yang mampu. Apalagi untuk yang industri, rumah makan atau jenis usaha lainnya. Segera kita sidak dengan tim untuk memastikan ketepatan sasaran,” tegasnya.

Larangan penggunaan LPG bersubdi tersebut, imbuh Ipuk, juga ditujukan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN). “Segera kami terbitkan Surat Imbauan yang isinya larangan bagi ASN menggunakan LPG bersubsidi,” tutup Ipuk.

Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 7/26/2023 02:27:00 PM
Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 7/26/2023 11:06:00 AM
Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 7/26/2023 09:21:00 AM
Posted by WIDYA PUSTAKA DESA JAJAG
No comments | 7/26/2023 08:44:00 AM

 


Dalam rangka memperkuat peran pemerintahan Desa, terutama perencanaan pembangunan Desa, Ditjen Bina Pemdes Kemendagri mengadakan Uji Petik Penyusunan Produk Hukum Bidang Pemerintahan Desa dengan merevisi Permendagri No. 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa. Acara ini dilaksanakan di Hotel Mercure Supratman, Bandung, pada 20-22 Juli 2023.

Kegiatan ini bertujuan untuk membahas dan menyamakan persepsi serta menggali masukan substansi mengenai rancangan Permendagri tentang Perencanaan Pembangunan Desa.

Sekretaris Ditjen Bina Pemdes, Paudah, menjelaskan bahwa revisi dilakukan untuk menyelaraskan Permendagri No. 114 Tahun 2014 dengan peraturan terkait lainnya, seperti Permendagri No. 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan Permendagri No. 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa.

Revisi ini diharapkan dapat meningkatkan panduan perencanaan pembangunan desa dengan memasukkan empat bidang kegiatan yang harus direncanakan dan dianggarkan oleh pemerintah desa dalam dokumen perencanaan, yaitu pengelolaan keuangan desa, kewenangan desa, profil desa dan kelurahan, serta pemanfaatan potensi desa.

Proses revisi ini melibatkan narasumber dari berbagai unsur, termasuk akademisi dan pemerintah desa. Revisi Permendagri No. 114 juga dilaksanakan sesuai dengan amanat Perpres No. 114 Tahun 2021, sekaligus memperkuat peran Kemendagri khususnya Ditjen Bina Pemdes sebagai domain pembina Pemerintah Desa dalam penyusunan perencanaan pembangunan desa.

Diharapkan revisi ini dapat memberikan panduan komprehensif bagi desa dalam melakukan perencanaan yang lebih baik dan partisipatif untuk mencapai tujuan pembangunan desa melalui pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa secara optimal.