Translate
28 Juli 2023
Banyuwangi - Pimpinan Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Banyuwangi menggelar bedah buku “Rebound Total” karya Samsudin Adlawi di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Kamis (27/7/2023). Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang membuka acara sekaligus menjadi keynote speaker mengapresiasi buku yang banyak mengupas tentang Banyuwangi itu.
“Kami sangat mengapresiasi atas terbitnya buku ini. Ini adalah sebuah penghormatan atas kerja keras pemerintah daerah bersama seluruh masyarakat Banyuwangi untuk rebound dalam menghadapi pandemi Covid-19,” ujar Ipuk.
Buku yang berupa antologi kolom Man Nahnu di Jawa Pos Radar Banyuwangi itu, memang ditulis setiap pekan untuk merefleksikan berbagai situasi aktual di bumi Blambangan. Mulai dari sosial, budaya, politik hingga pemerintahan. Tak terkecuali Banyuwangi Rebound yang dicanangkan oleh Bupati Ipuk.
“Saya sangat berterimakasih atas masukan-masukan konstruktif yang diberikan oleh Pak Samsudin ataupun pihak-pihak lain. Tak sedikit masukan yang kami terima kemudian menjadi bahan untuk kita kerjakan ataupun menyempurnakan yang telah ada,” terang Ipuk.
Ipuk berharap, ke depan semakin banyak bermunculan buku-buku serupa guna memperkaya diskursus pembangunan di kabupaten ujung timur Jawa. “Kami tunggu karya-karya para penulis dan intelektual Banyuwangi lainnya,” tuturnya.
Bedah buku tersebut dibedah langsung oleh guru besar ilmu pemerintahan sekaligus Ketua PW ISNU Jawa Timur Prof. Mas’ud Said. Menurutnya, buku tersebut adalah sebuah bagian dari creative minority.
“Sebenarnya, di dunia ini tak banyak orang yang ikut menentukan nasib suatu bangsa. Termasuk di Banyuwangi ini. Inilah yang disebut dengan Creative Minority. Saya kira buku ini adalah bagian dari hal tersebut,” ungkap Direktur Program Pascasarjana Universitas Islam Malang (UNISMA) tersebut.
Refleksi yang padat dan beragam dari buku tersebut, imbuh Mas’ud, menjadi daya tarik tersendiri dari 62 artikel yang tersaji. “Di ranah akademik, masing-masing tulisan ini bisa dikembangkan lebih serius lagi,” dorongnya kepada segenap peserta yang didominasi kalangan kampus tersebut.
Sementara itu, Samsudin Adlawi menyebutkan jika karya tersebut didedikasikan untuk merekam beragam peristiwa di Banyuwangi tiap pekannya. Inspirasinya bisa datang dari beragam hal. “Seperti halnya saat berdiskusi dengan bupati dan lainnya. Ini menjadi inspirasi untuk menulis,” ungkapnya.
Diskusi tersebut berlangsung gayeng. Dihadiri oleh kalangan sarjana dan mahasiswa dari Banyuwangi. Juga terdapat rombongan doktor dan profesor dari Universitas Islam Malang (UNISMA). Selain itu, juga dihadiri sejumlah pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Di antaranya adalah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Banyuwangi Suyanto Waspotondo yang juga didapuk menjadi narasumber. (*)
27 Juli 2023
BANYUWANGI - Memastikan seluruh anak mendapatkan pendidikan yang baik, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak seluruh tenaga pendidikan bergotong royong menyisir anak-anak yang tidak bersekolah.
"Saya minta semua guru ikut membantu menuntaskan permasalahan anak tidak sekolah. Baik yang putus sekolah, tidak melanjutkan sekolah, maupun yang sama sekali memang belum pernah bersekolah," kata Bupati Ipuk saat menghadiri seminar Tour Nasional 2023 School Leadership Gathering, yang merupakan mitra dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud ristek), di Aula SMPN 1 Giri, Kamis (27/7/2023).
Kegiatan seminar tersebut diikuti 1.200 peserta yang terdiri atas para kepala sekolah, guru, dan tenaga pendidikan lainnya dari tingkat PAUD, SD, SMP, hingga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) se-Banyuwangi. Kegiatan ini dilaksanakan tiga hari, Kamis-Sabtu (27-29 Juli), di mana setiap harinya dibagi dalam dua sesi, masing-masing sesi diikuti 200 peserta.
Ipuk menyampaikan, pemkab berkomitmen memberikan kesempatan pendidikan yang sama dan merata bagi seluruh anak di Banyuwangi. Hal tersebut, imbuh Ipuk, tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah daerah, melainkan membutuhkan sinergi dan kerja sama dengan banyak pihak, di antaranya para guru.
"Mari kita sama-sama peduli. Tengoklah di kanan-kiri Bapak-Ibu semua. Jika ada anak-anak, termasuk anak-anak difabel, yang tidak bersekolah, mohon segera informasikan kepada kepala desa, lurah, atau camat setempat agar bisa segera ditangani,” imbau Ipuk.
Ipuk menyebut, Banyuwangi telah meluncurkan berbagai program di sektor pendidikan. Seperti beasiswa Banyuwangi Cerdas, uang saku dan uang transportasi bagi siswa kurang mampu yang berprestasi, dan beasiswa khusus difabel dan penghafar Alquran.
Program lainnya adalah Siswa Asuh Sebaya (SAS) dimana siswa yang berkecukupan menyisihkan sebagian uang sakunya untuk membantu siswa lain yang membutuhkan. Ada juga Gerakan Daerah Angkat Anak Muda Putus Sekolah (Garda Ampuh) yang membantu anak-anak putus sekolah untuk kembali ke bangku sekolah, maupun melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
“Bapak-Ibu tidak usah khawatir harus mengeluarkan uang pribadi. Pemkab sudah memiliki banyak program yang memang disiapkan untuk menyelesaikan permasalahan ini. Bapak-Ibu cukup bantu kami untuk menemukan dan segera laporkan,” tegas Ipuk.
Seminar Tour Nasional 2023 School Leadership Gathering dilaksanakan oleh lembaga independen mitra Kemendikbud Ristek untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui implementasi kurikulum Merdeka.
Dalam seminar ini, para peserta diberikan materi terkait penyusunan perencanaan modul ajar, aktualisasi managemen kelas, dan banyak lainnya. (*)
BENTUK BAGIAN-BAGIAN LAMBANG
- DAUN LAMBANG BERBENTUK PERISAI
- Ditengah-tengah lambang berdiri tegak lurus garis berwarna putih membelah dasar lambang secara simetris menjadi dua bagian sebelah kiri warna hitam, bagian sebelah kanan warna hijau.
- DALAM LAMBANG TERTULIS PETA KABUPATEN BANYUWANGI.
- Dengan dibatasi oleh gambar padi berbutir 17 sebelah kanan dan 8 buah kapas sebelah kiri. Selat Bali dan Samudra Indonesia serta Kawah Ijen dilukiskan dengan warna biru.
- DI BAGIAN ATAS TENGAH.
- yakni di atas Peta Kabupaten Banyuwangi terlukiskan sebuah bintang bersudut lima dengan warna kuning emas melekat pada garis tegak lurus tersebut di atas. Bintang tersebut bersinar lima.
- PITA KUNING.
- menghiasi bagian bawah dengan berisikan tulisan "B A N Y U W A N G I", dengan warna merah.
- PITA PUTIH SEBAGAI DASAR.
- pada bagian bawah di luar daun lambang dengan berisikan tulisan "SATYA BHAKTI PRAJA MUKTI", berwarna hitam, yang menyatu garis tepi perisai.
MAKNA BAGIAN-BAGIAN LAMBANG
- DAUN LAMBANG BERBENTUK PERISAI.
- adalah lambang keamanan dan ketentraman serta kejujuran melambangkan dasar dan keinginan hidup rakyat Kabupaten Banyuwangi.
- BINTANG DENGAN WARNA KUNING EMAS.
- adalah lambang Ketuhanan Yang Maha Esa, bersudut lima dan bersinar lima dengan garis tegak berarti berdiri tegak atas dasar Pancasila yang merupakan dasar dan falsafah Negara yang senantiasa dijunjung tinggi serta selalu menyinari jiwa rakyat Kabupaten Banyuwangi. Bintang bersinar lima menyinari Peta Kabupaten Banyuwangi, padi dan kapas.
- PADI DAN KAPAS.
- lambang sandang pangan yang menjadi kebutuhan pokok rakyat sehari-hari, gambar padi berbutir 17 buah dan kapas 8 buah melambangkan saat-saat kramat bagi Bangsa Indonesia yaitu tanggal 17 Agustus 1945.
- PETA KABUPATEN BANYUWANGI.
- yang terdapat banyak sungai-sungai dilukiskan warna kuning dan hijau serta di lingkungan Selat Bali dan Samudra Indonesia melambangkan sumber kemakmuran daerah.
- PITA BERISIKAN TULISAN BANYUWANGI.
- menunjukkan Daerah Kabupaten Banyuwangi.
- PITA DASAR DENGAN WARNA PUTIH.
- berisikan tulisan SATYA BHAKTI PRAJA MUKTI menunjukkan makna selalu mengabdi kepada kebenaran demi kesejahteraan dan kebahagiaan rakyat.